Thursday, June 15, 2006

Indah itu Susah

130606

“Kebersihan sebagian dari iman”. “Bersih itu Indah”. “Indah itu Sehat”, etc. Masih banyak slogan yang menggambarkan serta menyerukan betapa pentingnya kebersihan.

Dan saya (sebagai orang beriman) sangat setuju itu. Tapi maaf, karena masih sangat sulit bagi saya menuruti serta melaksanakan seruan itu. Apa sebab?

Tidak lain karena saya tergolong manusia kemproh alias jorok alias nji-ji’i. Nggak bisa ngeliat ruang kamar bersih. Nggak tega memandang buku-buku terjajar rapi di meja belajar.

Paling suka menghiasi dinding kamar dengan ce-de (celana dalam) kotor, kaos bau berbaur keringat, jins belel setelah tiga bulan nggak kecuci.

Bagi saya, semua itu malah terlihat indah, liar, dan menantang. Ya menantang. Karena saban cari sesuatu, katakanlah cari ce-de gambar Teletubbies, susahnya minta ampun. Perlu perjuangan ektra. Malah sampai merayap dikolong tempat tidur untuk mendapatkannya. Pokoknya nggak cukup waktu dua jam deh demi sebiji ce-de.

Tapi semua berubah, saat pagi tadi masuk kamar yang udah nggak pernah dimasukin sejak seminggu lalu. Kondisinya benar-benar kacau. Buku-buku udah nggak jelas letak awalnya. Pakaian kotor menumpuk kayak gundukan sampah kota Bandung. Belom lagi raungan suara nyamuk yang setia mendiami kamar itu. Bikin miris siapa saja yang masuk.

Benar-benar nggak betah. Nggak ada lagi keindahan ce-de kotor, kaos bau, jins belel. Yang ada cuma “sumpek” bin “ruwet”.

Akhirnya dengan terpaksa aku coba bersih dan rapikan ruang kamar tadi. Letakkan buku pada tempatnya. Pakaian kotor dan jins belel taruh dicucian. Hasilnya….

Wow, sangat memuaskan. Apalagi ada kipas angin mungil menemani menambah sejuk suasana. Bersih itu Indah….

0 komentar: