Friday, November 30, 2007

lintingan mini 'n whiskey




Tulisan ini gak penting! Hanya pengisi waktu menunggu matahari pagi yang tak kunjung menampakkan diri. Jadi tolong kalo mau ngebaca jangan serius2 karna ini gak penting! Saran biar bisa menikmati: ambil sebotol whiskey, lalu minumlah dengan hati alias cobalah untuk menikmati. Nyalakan lintingan mini isep dalam2 kemudian kluarkan perlahan tanpa perlu pamer gigi! Nikmati...Rasakan semua yg mengalir dalam nadi...Sampai akhirnya terbang tinggi ke alam halusinasi dan melupakan membaca tulisan gak penting ini!!!



Tuesday, November 20, 2007

kala cinta....


Cinta emang datangnya nggak pernah bisa diduga. Sangatlah misterius. Tiba - tiba aja semua terasa begitu indah. Dunia pun serasa milik berdua. Kemana - mana slalu bersama. Tiap saat slalu kirim sms ato telpon untuk sekedar bertanya, "beib, lg dmn?" ato "beib, lgi apa?", "beib, udah mandi?", etc. Pokoknya always suitt - suitt lah.

Empat tahun saya sendiri. Empat tahun saya merasakan "nggak nyamannya" hidup tanpa belaian wanita. Bahkan saking lamanya, jok sepeda motor pun melayangkan protes dan kecewa, "Masak slama jalan bareng nggak pernah dinaiki makhluk indah bernama wanita? Hujan kehujanan, panas kepanasan. Sebel aku!" Begitulah kiranya keluhannya. (Hehe... ya iyalah jok, masak hujan kepanasan, panas kehujanan? Nggak usah ngeluculah jok, lagi mau ngomong serius nih ^_^)

Empat tahun juga saya slalu mencoba mengejar cinta. Berusaha meraihnya. Mencoba mendekapnya. Tapi yang ada apa??!! Dasar cinta tak pernah ada logika! Dicari malah lari. Dikejar malah menghindar. Sampai saya pun putus asa dan pasrah. "Yach kalo pun Tuhan mentakdirkan untuk sendiri, saya akan terima. Yang penting be happy, always rock ' roll, dan yang penting lagi, jangan sampai bunuh diri," begitulah pikir saya.

Saking lamanya nggak pernah merasakan cumbuan mesra wanita, temen2 keparat banyak yang menganggap saya ubnormal. Mereka bilang, saya udah nggak bisa lagi merasakan nikmatnya jamahan wanita, udah nggak berhasrat lagi meraba bagian - bagian indah tubuh wanita, pokoknya dianggap mati rasa sama makhluk yang bernama wanita! Bahkan ada yang nyaranin, "Mending dikebiri aja. Trus langsung menjauh dari kepentingan dunia. Cari kebahagiaan akhirat yang hakiki!"

But, hey, i'm normal! Saya masih bisa merasakan desiran - desiran nafsu saat melihat sesuatu yang indah dari tubuh wanita. Saya masih slalu horny tiap mendapat ciuman lembut bibir wanita. Sering fuck by hand tiap nggak kuat membendung hasrat akibat keseringan mikirin keindahan lekuk wanita. Come on baby, don't judge the book by it's cover! Sendiri ini karna pilihan kok. (hehe...benernya nggak sih. Pembelaan aja, biar g dipojokin mulu)

Tapi tiba - tiba aja, saat saya udah memutuskan melupakan cinta. Menghentikan pencarian akan cinta, berusaha menjauh dari cinta, muncullah sosok makhluk yang pada endingnya berhasil memberikan cinta. Menjadikan saya kembali "remaja" dan membuat gairah slalu menggelora hehehe...

Makhluk itu bernama Devi XX (maap sensor soalnya lupa nama panjangnya. akan ditulis lengkap jika udah mendapatkan informasi akurat full namenya. sori beib hehehe...).

Still younger. Usia 20 tahun. Masih kuliah di salah satu perguruan tinggi yang pernah nolak saya. Kulitnya putih. Tinggi badan cukupan walau masih berada sedikit dibawah saya. Agak Ndutan. Dan sebagainya - dan sebagainya.

Sosok ini yang mampu melelehkan antipati saya terhadap wanita. Mampu membuat saya semakin sadar, "Oh ternyata wanita tuh emang indah".

Emang sih, blom lama saya kenal, masih berputar dalam hitungan hari. Masih banyak yang bilang, kurun waktu itu masih blom nemuin hal buruk dari relationship itu. Semua masih nampak indah.

Tapi saya sih yakin - yakin aja. Karna hanya dia slama kurun waktu empat tahun ini yang nggak membuat saya ilfil berada di dekat wanita. Hanya dia sosok yang baru saya kenal 2 minggu tapi udah membuat saya mempunyai keberanian untuk menyatakan cinta. Ini nggak pernah terjadi dalam hidup saya!

Bagi saya sih, yang penting jalanin dengan serius aja dulu. Nggak usah mikir terlalu jauh ke depan. Lakukan aja yang terbaik hari. Besok mah masih urusan Tuhan, nggak perlu sok sanggup mikirin itu.

Dan saya pun slalu berdoa dan memohon kepada Sang Pencipta, smoga perkenalan yang singkat ini bisa menjadi awal bertahannya rasa sampai slamanya. Untuk selalu bersama dalam suka dan nestapa. Sampai mengubur langkah dalam keabdaian nyata. Amin.

Tapi masih ada satu pertanyaan menyangkut masa depan hubungan ini yang blom terjawab sampai sekarang, "Beib kpn kamu lulus?"





Tuesday, November 13, 2007

learning



Weittt...Masih berkaitan dengan proses. Barusan abis baca Jawa Pos. Ada berita tentang Roy Marten, artis papan atas Indonesia, yang kembali ketangkep gara-gara pesta narkoba di salah satu hotel bintang Surabaya!

Kaget juga sih awalnya. Apalagi kemarin sempat diberitakan Roy sangat gencar melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba. Mulai aktif ikut mengkampanyekan gerakan anti narkoba. Menabuh genderang perang melawan narkoba dan bla bla bla....

Tapi semuanya berubah begitu cepat. Kemarin sempat dicaci, lalu dipuji, tapi kemudian dicaci lagi.

Yach, beginilah proses hidup. Nggak pernah ada yang tahu. Bahkan artis sekelas Roy Marten pun nggak bakal nyangka polisi bakal mengendus (kembali) kegemarannya maen narkoba. Semuanya terasa begitu aneh. Seaneh sinetron yang kerap dibintanginya.

Buat bung Roy : Saya benar2 salut sama kemampuan akting Anda. Semua orang di buat terpedaya. Nggak hanya dilayar kaca aja. Dikehidupan nyata pun akting Anda begitu hebat. Sangat flamboyan ^___^

pagi di kala sendiri



Hidup itu adalah sebuah proses. Yang mana dalam proses itu kita nggak bakal tau akan ke mana arahnya, dan juga seperti apa endingnya. Semuanya masih menjadi misteri. Misteri yang harus dijalani dan dicari.

Kemarin saya sempet menjadi manusia bodoh yang slalu mengkufuri nikmat serta karunia-Nya. Kemarin pun saya sempet menjadi manusia congkak yang slalu enggan menyembah kepada-Nya, enggan bersujud kepada-Nya. Masa bodoh dengan larangan-Nya. Bahkan kemarin pun saya sempet di ujung bimbang, haruskah saya mempercayai keberadaan-Nya. Nauzubillah...

Tapi sekarang semua berubah. Saya benar - benar merasakan keberadaan-Nya, kebesaran-Nya, serta karunia-Nya. Sekarang pun saya merasakan rasa yang begitu kuat untuk slalu menyembah kepada-Nya, bersujud ikhlas di hadapan-Nya. Saya pun enggan menjauh dari-Nya. Sangat menyesal dikala mulai meninggalkan perintah-Nya. Apalagi sampai mulai melakukan larangan-Nya. Baru sekarang pula saya merasakan nikmat dikala menyebut asma-Nya. Merasakan ketenangan saat berdzikir kepada-Nya. Semuanya terasa begitu indah.

Apakah ini yang dinamakan hidayah? Mungkin terlalu dini bahkan terlalu jauh untuk itu. Tapi kalo memang ini menjadi yang terbaik, saya memohon kepada Sang Maha Mengatur Hidup, Allah Azza wa Jalla, untuk slalu membimbing tiap jengkal langkah menuju jalan terang-Nya. Atau setidaknya, bisa terus membimbing saya untuk tetap berada di jalan-Nya. Tidak lagi meninggalkan perintah-Nya. Tidak lagi mendekati atau bahkan sampai melakukan larangan-Nya. Amienn...

Tuesday, November 06, 2007

refleksi & intropeksi 24


Secara hitungan tanggal, hari ini usia saya tepat 24 tahun. Kalo ditelaah lebih jauh lagi, usia 24 bukanlah masa yang sebentar to do something. Yach, walaupun jg bukan waktu yang terlalu lama untuk nggak berbuat sesuatu juga ^__^.

Esok hari emang masih terasa jauh. Tapi hari ini terasa begitu lambat. Dan yang pasti lagi, hari lalu terasa sangat singkat. Ujug - ujug tanpa ajak - ajak tiba - tiba semua udah fayakun.

24! Jujur harus saya akui, belum banyak pencapaian yang saya peroleh. Ato kalo mau melakukan pengakuan yang lebih ekstrim lagi, saya belum pernah meraih titik pencapaian yang saya inginkan! Belum pernah!! Masih stay di tempat yg sama. Maju nggak, tapi mundur iya.

Pengin juga sih ngejalanin hidup yang lebih stabil. Yang lebih fokus mengejar tujuan. But, hey, it's my way! saya nggak perlu protes apalagi mengeluh untuk itu. Saya yakin Allah Sang Maha Sutradara slalu memberikan yang terbaek bagi kita. Mungkin aja slama ini sayanya yang kurang bersyukur. Kurang ikhlas. Kurang bisa mengerti arti hidup. Terlalu egois, idealis, apatis, jg opportunis -__-

Di usia yang udah mendekati seperempat abad ini saya ingin menjadi seorang yang lebih mandiri dari semuanya. Lebih dewasa dalam segalanya. Dan yang pasti lebih dekat dengan Sang Maha Mengatur Segala.

Jujur aja, selama 24 tahun diberi kesempatan menghirup dan merasakan nikmat serta karunia dunia, belum pernah sekalipun saya bersyukur yang benar-benar tulus kepada-Nya. Belum pernah sujud yang benar - benar khusuk hanya kepada-Nya.

Yang ada, Sang Pencipta hanya dijadikan pelarian di kala susah. Tempat bermunajat di kala gelisah. Begitu semua berganti bahagia, dengan mudahnya ditinggalkan. Tanpa permisi apalagi terimakasih. Begitu sombongnya saya.

Karena itulah sekarang saya ingin membuktikan diri. Demi diri sendiri, demi orang-orang terdekat, demi semua yang mendukung saya, demi kebahagiaan semuanya saya bertekad untuk berbuat lebih,lebih, dan lebih baek lagi. Basi? Biarlah.

Oiya, satu hal lagi yang pasti terlintas di setiap benak semua orang yang memasuki kisaran usia ini. Menikah!

Jujur dari lubuk hati terdalam saya juga ingin untuk segera menikah. Menjalani hidup baru yang bahagia dengan pasangan tercinta sampe akhir hanyat. Tapi saat ini saya merasa masih belum siap untuk itu. Walau kalo ditanya suka bingung juga ngejelasin belum siap apanya.

Yach, yang jelas problemnya sih pasangan yang akan diajak untuk ke arah sana masih belum ada. hehehe...

Okelah, kalau pun udah ada mungkin saya juga masih belum siap masuk ke gerbang sakral itu. Lalu apalagi masalahnya? Tauklah. Ehmm...Sepertinya sih berlindung pada ketidakcukupan materi dan ketidaksiapan mental! Hahaha...klise banget yach

Just let it flow. Nggak perlu lah kita menyesali hidup. Walau harus saya akui juga, masih banyak hal yang mau nggak mau saya sesali juga. Masih sering juga menyalahkan keadaan. Yach, smoga di 24 ini, tiap desah nafas selalu mendapat ridho-Nya Amienn...

Bagaimanapun masih banyak hal yang patut saya syukuri. Atas nikmat iman. Atas segala kemudahan. Perasaan bersalah yang selalu datang ketika melakukan dosa. Hikmah yang diperoleh dari setiap kejadian. Kesehatan (yang belum kujaga dengan baik). Akal yang senantiasa berpikir. Dapat merasakan keindahan hidup yang lebih dari sekedar menatap indah mentari pagi, dari sekedar merasakan angin sepoi yang berhembus, bahkan dari simfoni kemacetan lalu lintas. Atas hal-hal lain yang lupa saya sebutkan.

Terima kasih kepada orang tua, keluarga, teman-teman yang senantiasa berkenan memberi support tanpa kenal lelah. Selalu ada dikala susah. Rela dilupakan dikala senang ;p. Serta mau diajak bicara soal hal-hal ‘tidak penting’. Itu semua sangat berarti bagi saya.

Saat ini saya baru bisa mengerti. Saat ini saya baru memahami, kalian semua begitu berarti.

Special buat mama - papa :
Sorii...anakmu ini masih belum bisa memberikan apa - apa. Masih belum bisa menyumbangkan apa - apa. Doakan semoga ke depannya semua bisa berubah lebih baek. Trimakasih atas doa tulus yang tak pernah henti dalam setiap sembah sujudmu....Terimakasih semuanya

Monday, November 05, 2007

Antara Aku, Kau, dan Suamimu


Nggak terasa seminggu lebih udah masa itu berlalu. Tapi jujur bayangannya masih nggak pernah bisa lepas dari ingatan.

Tiap hari slalu aja muncul. Pagi nongol, siang mencungul, malam pun masih sering cilukbaa dengan sejuta variannya.

Berbagai cara udah saya coba untuk bisa cepat melupakannya. Mulai yang maen 28 jam sehari. Internetan dari pagi sampe sore trus lanjut sore sampe pagi lagi. Nonton VCD dari mulai pilm lucu yang bikin ngakak sampe pilm horor yg bikin nangis. Nggak pulang rumah kalo nggak bener2 butuh makan. Pokoknya nyibukin diri bangetlah. Saking sibuknya nih ya cucian di rumah menggunung sampe nyaris nyentuh atap rumah.

Tapi herannya bayangan itu tetap aja hadir. Sampe bingung ngusirnya. Apa ini juga pertanda dia masih mengharapkan saya ya?! Suit suit...hehehe...

Masih terekam jelas dalam memori saat menghadiri resepsi pernikahannya 28 oktober lalu di kampung halaman Madura tercinta. Saat itu saya yang datang bersama temen - temen SMA dan SMP mencoba bersikap tegar. Berusaha untuk nggak keliatan sedih apalagi sampe harus ngeluarin mata air. Sekali tegar tetap tegang!!! Hehe..

Masuk area resepsi saya langsung pasang muka ceria lengkap dengan senyum mendaun. Dengan langkah tegap laksana ksatria BH saya terus melangkah tegap. Tapi tetep, disaku celana belakang sedia tissue kering satu bendel. Ya jaga – jagalah sapa tau mata air tiba – tiba nyembur keluar huekekek…

Berhubung kursi deretan depan full booked terpaksa saya ngalah dan milih duduk di deretan bangku belakang.

Agak kecewa juga sih benernya. Apalagi mempelai wanita kalo diliat dari bangku belakang yang keliatan kondenya doang. Trus yang cowok (benernya gak pengin banget liat mukanya ^__^) keliatan cuman topinya yang tinggi menjulang.

Untungnya masih ada kesempatan buat ngeliat mantan pujaan hati dari deket. Ini setelah mempelai berkesempatan ganti pakaian pengantin di ruang ganti. Informasi aja, adat kalo nikahan di Madura mempelai bisa ganti pakaian berkali-kali. Minimal tiga kali. Tapi kalo acaranya 24 jam bisa ganti sampe 12 kali hehe…

Ngeliat ada kesempatan emas, saya pun nggak menyia-nyiakan. Dengan bergegas saya mencari tempat duduk yang bersebelahan dengan jalannya mempelai ke ruang ganti.
Berbekal kamera poket pinjaman dari temen, saya pun siap mengabadikan wajah mantan terkasih tercinta. Begitu mempelai tiba disebelah saya tanpa ragu dan tanpa malu saya pun mulai menjepretkan kamera.

Yang bikin saya agak sebel, muka mempelai cowoknya cemberut terus, kayak kalah judi 1 M aja. Kayaknya dia gak seneng banget saya ambil gambarnya. Apa dia cemburu ya?! Soalnya yang paling sering saya ambil gambarnya emang mempelai wanitanya. Mempelai pria cuman buat intermezzo doang. Lagian buat apa juga saya ambil gambar mempelai pria?! Artis bukan. Orang terkenal juga nggak. Di taruh di dapur pun tikus – tikus belum tentu takut. Nggak guna banget kan?!! ^___^ (pisss)

Puas ngambil gambar mantan saya pun balik ke GTS (Gerombolan Teman Sekolah) yang masih asyik dengan obrolan mengenang masa-masa indah di sekolah doeloe.

Dan ternyata setelah acara resepsi usia, para GTS minta photo-photo di pelaminan. Tentunya dengan kedua mempelai. Benernya saya agak males juga sih. Bayangin aja : photo dipelamin dengan mantan kekasih yang masih lekat dihati. Ihh…sakit banget kan?!. Tapi demi GTS yang udah support penuh dari awal keberangkatan, ya udahlah saya relain hati ini kembali tersayat bahkan tercabik hehe…

Di session photo pelaminan itu mempelai cowok masih tetap aja cemberut. Gak ada senyum sama sekali. Behh, heran nih cowok. Harusnya tuh yang cemberut saya bukannya dikau yang tar malem udah bisa dapetin dia sepenuhnya. Atau juga mempelai cowoknya bingung ya tar malemnya kudu ngapain?! Wah tau gitu kemaren saya tawarin bantuan untuk malam pertama ^_______^

Di cemberutin terus dari awal bikin hati gak enak juga. Akhirnya saya pun mendatanginya dan ngucapin selamat sekaligus nitip pesen tolong jagain mempelai wanita baik-baik. Dan yang pasti lagi tolong jangan sakitin dia. Abis itu saya juga peluk tuh cowok. Bukannya ganti haluan jadi homo. Ya itung – itung demi brotherhood-lah. Nah baru setelah itu dia mulai bisa tersenyum. Bahkan senyumanannya makin lama makin lebar, lebar, dan akhirnya nggak bisa nutup lagi ;p

Semogalah pernikahan kalian bisa langgeng selamanya. Tanpa rintangan yang berarti Amien.

NB: Itu doa tulus orang yang pernah teraniaya wakakak…



Wednesday, October 31, 2007

munajatku II



Ya, Allah, Yang Maha Cinta,
Pagi ini mataku terbuka.

Kusadari kini
Ruang dan waktu
Terasa damai
Bagi langkahku.

Embun pun datang
membasuh kalbu.
Gelap pun terang
menuntun sujudku.

Kulihat diri
Bara dan abu,
Pikir dan hati
Kini menyatu.

Ya, Allah, inilah munajatku:
"Setangkai airmata
Di atas sajadah
Guguran daun-daun jambu."


Kulihat diri
bagai api yang menyala,
Pikir dan hati
kini tlah bercahaya.

Langit yang tenang
laksana fajar sukmaku.
Elang yang terbang
gambaran ragaku.

Samudera biru
Makna adaku,
Ombak menderu
Inilah wujudku.

Ya, Allah, Yang Maha Cinta,
Pagi ini
Aku hidup dalam belaian Cinta!



Munajatku I



Ya, Allah Yang Maha Nyata,
Malam ini: mataku terbuka.

Kusadari kini
Ruang dan waktu
Terasa sepi
Bagi langkahku.

Ada bayang memanjang
ada terang menghilang.
Kegelapan menantang
mencari bintang-bintang.

Kulihat diri
Pecah tak menentu,
Pikir dan hati
Tak lagi bersatu.

"Apakah kita
Masih Percaya
Cinta?"

Kulihat diri
Kecewa dan jemu,
Pikir dan hati
tak lagi bersatu.

Hidup pun menjadi haru
tak ada lagi gembira
yang ada tinggallah luka

Kusadari kini
Aku harus berlari
Mencari
Makna diri!



Tuesday, October 30, 2007

Kasih



by : Boomerang

Kutahu hatimu dan hatiku
Saling mencinta dan menyayangi
Hari-hari indah kita lalui bersama
Dan tak terduga kisah yang sedih
Melanda cinta kita berdua

Kasih sepertinya aku tak tahan
Untuk lepaskan kepergianmu
Bila cinta kita berakhir sampai disini

Teringat akan sebuah janji
Untuk tak kan pernah berpisah
Tapi itu hanya janji-janji percuma
Aku sadari yang tlah terjadi
Kau tinggalkan aku sendiri

Sendiri .. Kuharus sendiri
Tanpa belaian mesra kasihmu
Kalau saja masih ada cinta...hatimu...
Kembalilah kasih padaku
Aku kan bersabar menanti


Sunday, September 30, 2007

Kabar dari Sebrang!

Ternyata melupakan bukanlah suatu hal yang mudah. Terlebih hal yang akan dilupakan sangatlah membekas di relung hati terdalam. Pastilah butuh waktu dan pengorbanan besar ;p. Seperti yang saya alami beberapa hari belakangan.

Ceritanya berawal dari sms teman yang kasih kabar kalo “satu – satunya” mantan pacar saya yg berisinial “M” bakal married 28 Oktober besok.

Aseli, kabar itu tiba – tiba aja membuat saya teringat akan sosoknya yang selalu ceria dan penuh tawa. Tiba - tiba aja berjuta kenangan indah yang pernah kita rajut bersama kembali hadir menghiasi memori otak yang memang lagi kosong. Semua terasa begitu indah.

Bukan, bukan saya nggak rela melepasnya. Saya juga nggak cemburu. Tapi apa yach?!! Bingung ngomongnya. Intinya tuh saya masih agak berat ngelepas dia hehe...

Padahal sebelum dapat kabar “bahagia” itu saya nggak pernah memikirkannya. Mengingat kenangan indah bersamanya pun udah nggak pernah lagi. Apalagi berharap untuk kembali memilikinya. Nggak banget. Intinya saya benar – benar sukses melupakannya. Yess!!!!

Tapi kabar itu membalikkan semuanya. Saya jadi bingung, benernya saya masih cinta nggak ya sama dia? Kalo pun saya masih cinta mustahil juga saya bisa mendapatkannya. Yang bisa saya lakukan sekarang hanyalah berusaha mengikhlaskannya. Nggak perlu menyesali semuanya “Toh, wanita di dunia ini nggak hanya dia!!!”

Ya, tapi mencari lagi yang seperti dia rasanya bukan suatu hal yang mudah. Huaaaa......

Tuesday, July 03, 2007

Bisa karna biasa


Pekerjaan seberat apa pun kalau dikerjakan dengan sungguh - sungguh, akhirnya bakal selesai juga. Bener kata orang, di dunia ini nggak ada yang mustahil dan everything is possible!

Dulu saat masih kerja di jawa pos, ngerjakan naskah otomotif bukanlah suatu hal yang susah. Tinggal liat foto, pahami bentar karakter motor, wawancara pemilik motor, abis itu langsung bla bla bla....jadilah naskah.

Nggak butuh waktu lama. Paling lama 45 menit untuk satu naskah. Bahkan kalau lagi on'de mood 20 menit udah jadi. Mudah dan cepat!

Tapi sekarang, setelah dua tahun vakum dari kegiatan tulis menulis, merangkai kata untuk menjadi sebuah naskah sangatlah berat dan membingungkan. Apalagi harus menyelesaikan naskah modifikasi Harley Davidson. Ampunnn...

Seperti kemarin, untuk nyelesain satu naskah modfikasi H-D butuh waktu berhari - hari. Saya ngerasa nggak pede buat memulai. Sumpah bingung banget. Harus nulis mulai dari mana?? Tanyanya gimana ya? Ntar tulisannya bagus nggak ya? Pertanyaan - pertanyaan sialan itu selalu datang dan menghambat semuanya.

Untung aja, deadline yang udah lewat dan terus - menerus ditagih editor membuat saya mau nggak harus menyelesaikan tugas itu.

Dan ternyata setelah saya coba, semuanya baek2 aja. Ketakutan - ketakutan selama ini tidak sepenuhnya terbukti. Walaupun untuk ngerjakan itu, waktunya agak lama tapi setidaknya saya masih bisa.

Masalah bagus atau nggak itu cuma masalah waktu. Tinggal gimana caranya bisa cepat turn on dengan "dunia baru" ini.

Pepatah bilang, ala bisa karna biasa. Dan saya merasa nggak bisa karna selama ini tidak terbiasa.



Tuesday, May 15, 2007

Jakarta Kota Srigala!!!

"Dapetin cewek di Jakarta tuh gampang banget boi. Mau yg cakep, body montok, anak tunggal, kaya, orang tua tinggal "nunggu panggilan", guampang puoll. Gak ada susahnya. Yang penting punya tampang lumayan, pinter nge-gombal dikit aja udah aman. Yang susah tuh justru dapetin tempat makan murah, enak, dan (porsi) banyak. Ada pun 1000 : 1. Susah banget. Kalah jauhlah kalo dibandingin sama Madura," seloroh temen kampung yg baru balik dari ibu kota.

Bisa dibayangkan betapa tidak bersahabatnya ibu kota negara tercinta ini kalo udah nyangkut urusan perut. Semua serba perhitungan. Begitu mahal dan kadang kurang masuk akal.

2 minggu lalu, sepupu saya sempat merasakan langsung ganasnya kota yg dulu dikenal dengan sebutan Sunda Kelapa itu. Untuk makan sekelas Indomie goreng tanpa telor aja dia harus rela merogoh kocek sebesar 4500. Padahal kalo di Surabaya, makanan jenis itu di hargai gak lebih dari 2 rebu. Malah ada yg ngasih badrol cuman 1500. Sangat bersahabat.

Kabar dari teman yg lagi mengadu nasib di Jakarta menyebutkan, dengan duit 5 rebu perak, jangan harap bisa dapet makan paha ayam, apalagi sampai merasakan nikmatnya ikan cumi pedes atau juga Gurami bakar. Karena duit segitu cuman cukup buat makan nasi telor. Ya, T-E-L-O-R, dibaca Telor!! Bergizi sih bergizi, tapi kalo dihajar telor tiap hari bisa "udunen" boi.

TRus kalo pengin ngerasain dada ayam gimana?! Ya harus rela ngeluarin duit tambahan sekurang - kurangnya 3 rebu perak lagi. Tak ada duit tambahan, berarti harus rela nyantap 2 varian menu Telor. Tinggal pilih CEPLOK atau DADAR?!! Ondemande!

Jakarta...tak pantas kau di sebut IBU KOTA...Karena Ibu takkan pernah tega berbuat nista dan hina...Apalagi sampai harus itung2an urusan perut!! Oh, Jakarta.....

Tuesday, May 08, 2007

Wanita Gila di dunia Gila

"Suamimu kan angkatan laut nih. Tentu sering layar dong?! Kalo suatu saat, saking lamanya layar dan gak ketemu kamu, tiba2 aja dia nyoba "maen" sama perempuan lain untuk nyalurin hasrat terpendamnya, gmn prasaanmu?" tanya saya iseng ke seorang teman kampus yg punya wajah dan body kategori A saat lagi nyante nunggu dosen. Kebetulan suaminya anggota AL (Angkatan Laknat ;p) dan masih sering berlayar.

"Aku sih gak masalah mik. Aku maklum banget kok. Aku sadar, walaupun enak, tapi kalo dikasih makan pizza terus tiap hari lama2 juga bakal bosen. Sekali - kali harus nyoba pecel, rawon, soto. Aku pun juga gitu, pengin jugalah suatu saat nyoba rawon atau soto. Selama gak dilakuin didepanku sih gak masalah," ucapnya santai.

Wow,,,enak bener jadi suaminya. Udah dapet istri cakep, montok, sangat pengertian lagi. Ah, sorga dunia benar - benar teraih dengan sempurna.

Tapi disini saya gak mau ngebahas soal soto, pecel, apalagi rawon. Biarlah bakulnya yg ngurusin sendiri. Toh ikut ngurusin juga gak bakal dapet gratisan.

Saya cuman ingin tegaskan disini, ternyata gak hanya pria yg sering berpikiran "gila", wanita juga banyak yg lebih "gila". Bahkan jauh, jauh, lebih GILA!!!

Saturday, May 05, 2007

dilema masa muda

"Le, tar lagi abis lulus SMA, penginnya miki kuliah apa mondok?" Begitu pertanyaan nyokap sesaat setelah EBTANAS (kalo skrg Unas) SMA. Itu terjadi sekitar 5-6 tahun lalu.

Heran juga sih denger pertanyaan seperti itu. Masak anak model saya ditawarin mondok?!! Jauh bangetlah. Bisa, bisa pak kyiainya malah ikutan rock 'n roll every day, gak jadi ngajarin ngaji ;p

Akhirnya, pilihan pun dijatuhkan, "Miki pilih kuliah ma!" dengan mantapnya kala itu saya menjawab. Palu kesepakatan pun di ketok, "Deall!!!"

Seiring berlarinya waktu, saya merasa pilihan yang saya pilih beberapa tahun lalu itu bukanlah best choice. Lima tahun di kampus nggak pernah ada ilmu akademik yg nyatol ke otak. Dengan mudahnya memuai begitu aja. Seperti kentut yang dikeluarkan di ruangan terbuka. Hilang dengan gampanya. Begitu mudah, begitu cepat.

Sampai meraih gelar S-1 pun, saya masih nggak "ngeh" sama bidang yg saya pelajari selama bertahun-tahun tadi. Jangankan untuk bikin laporan keuangan, ditanya masalah jurnal yg basic banget dijurusan accounting aja belom tentu saya bisa jawab.

Padahal untuk bertahan disana sangat banyak yg harus dikorbankan. Mulai dari rupiah, waktu, sampai pikiran. Tapi semua sia - sia. Raihan gelar sarjana hanya pelengkap sempurnanya sandiwara. Fuih, 75 + 25. Cepe deh...

Seandainya 5-6 tahun lalu saya tidak memilih keduanya. Seandainya saya justru menjatuhkan pilihan untuk langsung kerja atau setidaknya mulai belajar wirausaha, mungkin ceritanya akan lain. Bisa saja saat ini saya sudah menjadi pengusaha sukses walaupun untuk tingkat kabupaten. Karena lima tahun bukanlah waktu yg sebentar. Lima tahun bakal memberikan pengalaman berharga kalo emang DIMANFAATKAN bener2. Gak dibuang percuma seperti selama ini.

Pendidikan bisa dilanjutkan kapan saja. Toh, belajar gak pernah mengenal batasan usia. Bisa umur 20-an, 30-an, 50-an, 80-an, atau bahkan umur 100 pun masih bisa. Dengan catatan Tuhan masih memberikan umur panjang ;p

Daripada harus langsung kuliah, tapi tiba2 ditengah jalan semangat yg dulunya membara mendadak dangdut alias goyang. Semua akan menjadi sia - sia khan?! Apalagi sistem sistem pendidikan di indonesia totally is bullshit!! Sarat intrik bahkan sering kesusupan politik. Anjingggggggg...

Ini bukan keluh - kesah ato menyesali keadaan. Hanya sekedar refresh sejenak kesalahan masa lalu. Semoga tidak terjadi di masa datang, Amien...

Monday, April 23, 2007

BALAS DENDAM

Balas dendam ternyata gak hanya bisa di tujukan ke seseorang ato juga terhadap sesuatu. Balas dendam bisa dilakukan terhadap diri sendiri. Tentu saja bentuknya bukan menyakiti diri sendiri. Balas dendam kali ini balas dendam ENAK yang tidak merugikan pihak – pihak yang dilibatkan.

Seperti yang saya lakukan kemarin. Setelah empat hari gak ngerasain nikmatnya masuk ke alam mimpi, saya pun BERTEKAD balas dendam.

Kebetulan minggu kemarin saya off dari semua kegiatan. Off jaga warnet, off ngedit naskah yang menyebalkan, pokoknya off dari semua yang membuat pikiran terkekang.

Sabtu malam minggu masuk kos2an pukul ½ 2 dini hari. Setelah cuci muka, cuci tangan, cuci kaki, dan berganti celana bokep, langsung ngambil posisi terlentang di atas kasur kumal kos2an. Gak butuh waktu lama, langsung berangkat ZzZzZ…zzZzZ….

Pukul 8 pagi bangun. Langsung ke warnet kirim naskah. Setengah jam kemudian, balik lagi naik ke peraduan melanjutkan cumbuan dengan alam mimpi yang penuh ilusi namun tetap bikin nyaman hati.

Sore pukul 4 harus terbangun lagi. Kali ini disebabkan perut yang keroncongan. Abis sikat gigi, cuci muka bentar langsung menuju warung Hartanti, Klampis Ngasem.

Ini salah satu warung favorit. Makanannya beraneka ragam, delicious, dan yang pasti porsinya mantapp!!! Cocok buat MPM (Manusia Penggila Makan). Oiya tambahan, harganya juga standar, gak mahal-mahal banget.

Ngambil menu ayam panggang, sambel goreng tempe dan sedikit kuah sayur. Minumnya pesen standar, es teh manis. Pokoknya, apa pun makanannya, minumnya tetap es teh!!! Belum cukup kenyang, pesan lagi satu mangkuk kolek pisang dingin. Mantappp!!!!

Setelah kenyang, langsung balik ke kosan. Masuk kamar dan (lagi-lagi) melanjutkan petualangan ke dunia mimpi. Zzzzz…zzz….

Pukul 10 malam bangun. Toleh kanan, toleh kiri ternyata teman kos udah pada tidur. Mau ngelanjutin tidur lagi gak bisa. Mata udah males di ajak petualangan. Daripada membohongi diri dengan pura2 tidur di tempat tidur yang kumal dan bau, mending maen computer, dengerin lagunya Air Supply sambil nulis tulisan gak penting ini.

Disini saya menemukan fakta baru. Ternyata mata saya emang MALES kalo di ajak kerja. Otak juga enggan diajak mikir berat. Sekarang jam menunjukan angka 24.00 dan semua menjadi lelah (kembali). Finally, kita sepakat berhenti dan melanjutkan balas dendam ini, terbang ke alam mimpi....

Kartini

21 April diperingati bangsa Indonesia sebagai hari Kartini. Hari dimana perbedaan gender gak berlalu. Pria – wanita mempunyai kesempatan sama untuk berbuat. Melakukan yang terbaik bagi diri, keluarga dan semuanya.

Kartini memang mempesona. Karena perjuangannya wanita Indonesia menjadi lebih dipandang dan diperhatikan. Tidak lagi dipandang sebelah mata. Sosoknya banyak mengilhami kaum wanita untuk berkarir dan berkarya sesuai kemampuannya.

Bagi saya Kartini adalah segalanya. Sosok yang tidak bisa tergantikan oleh siapa pun, apa pun, dan sampai kapan pun. Kartini akan selalu melekat dihati.

Perjuangannya, pengorbanannya, terlihat tegar dan tak kenal lelah. Tak peduli besarnya rintangan, tak peduli cadasnya batu hambatan, semua diterjang tanpa gentar apalagi ragu.

Karena Kartini pula saya ada, karena Kartini adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Luv You Mom....Noni Kartini

Friday, April 20, 2007

Intinya......


Apa yang terbayang dibenak kamu saat pertama kali ngeliat cewe disamping? Bagi yang cowo mungkin : "Anjing cakep bener!!kapan ya bisa ngentot sama dia?" ato "Wah, gila, berapun pasti sya bayar asal bisa ML sama dia. Pokoknya gak lebih dari 100 rebu dah!". (dasar gila!!)
Kalo yang cewe mungkin :"Ih, p*******nya montok ya, pengin banget punya seperti itu...".

Stop berimajinasi dulu. Saya gak nyalahin kalo di dalam otak kalian saat ini dipenuhi piktor. Itu sangat wajar. Secara dia emang cakep, bentuk tubuhnya proporsional, montok, putih, pokoknya nyaris perfect-lah. Jangankan kalian, saya aja saat ngeliat pertamakali, gak bisa tidur 7 hari 7 malam!! Kebayang terus man. Bawaannya pengin terus ke kamar mandi , nyalurin hasrat yg tertunda! kekeke...

Yang saya ingin pertanyakan disini, kenapa cewe secantik dia mau2ny di photo dengan pose sangat menantang (kaum adam) seperti itu?? Bahkan, bagi yang doyan maen ke Lalatx pasti terbiasa ngeliat gambar cewe ini nudis, tanpa sehelai daun pun! Bayangin, cewek cakep, montok, pose dengan dandanan polos tos tos, sapa yang gak horny coba?!

Oke bagi sebagian orang mungkin ngerasa aneh, masak cuman gitu doang dipermasalahkan? CEWE CANTIK PHOTO BUGIL mah udah biasa. Bukan hal baru lagi. Sekarang jaman udah berubah man. Kalo orang jawa bilang, saiki jaman edan, seng ra edan ra keduman!!

Ennaah!! Disinilah titik permasalahan tulisan, "SENG RA EDAN RA KEDUMAN!!!". Saya siap kok jadi "edan" kalo emang KEDUMAN ngentot semalem aja ama dia. Bayar pun masih mau asal gak mahal2 banget. Yach standart YLLOD lah....

PS :
Bagi yang ada contact person dia, tolong segera kasih tau. Karena banyak pria-pria jablay yang membutuhkan sangkar burung darinya.

best regads,
jablay community

Tuesday, April 17, 2007

COK bukan C.U.K

ITS. Institut Teknologi Surabaya. Tempat berkumpulnya orang-orang pecinta hitung2an, penggila teknologi, sampai komunitas jablay nasional. Dengan semboyan kebanggaannya C.U.K. ( Cakep, Unik, dan Kampungan ) hehehe....

Walau menasbihkan diri sebagai kampus teknologi ter-oke di jagad pendidikan Nusadua, jangan harap bisa mendapatkan koneksi internet (baca:warnet) yg nyaman disekitar sana. Bisa dibilang gak ada sama sekali warnet high speed yg menjadi ciri kemajuan teknolgi.

Beberapa kali nge-net disekitar ITS hasilnya janCUK beneran. Lemot bin lelet. Untuk kirim email dalam bentuk naskah aja harus nunggu sampai 20 menit. Belom lagi komputernya yg udah gak layak dan sering error. Padahal kecepatan adalah modal utama kemajuan teknologi hehe...

Anehnya banyak mahasiswa ITS yang betah berlama-lama internetan dengan koneksi internet yg sering bikin cemot-cemot itu. Murah emang, 2500 perak per jam. Tapi bagi saya mending bayar 5000 perak tapi cepet. Mau browsing cepat, download bokep pun gak perlu nunggu lama ;p. Yach gak tau lagi kalo mahasiswa ITS yg pake. Betah lama apa ngejar murah ya?!

Memang , ini gak ada hubungannya langsung dengan kampus ITS yang (jan) C.U.K. Ini hanya sekedar tulisan iseng sebagai bentuk refleksi kekesalan menunggu terkirimnya naskah email yang selalu failed failed dan failed.

Buat anak C.U.K jangan tersinggung karena akan membuat anda tersungging dan bisa juga nungging yang gak penting. (Opo ae cong......;p)

Putih bukan dambaan

Punya kulit putih adalah dambaan hampir semua orang. Gak peduli cowo atau cewe. Semua papeng alias pada pengin. Secara lebih enak dilihat gitu loch!!!

Bayangin seandainya kamu terlahir dengan kulit keling seperti Samuel Eto'o, yang kelihatan pasti cuman gigi kuningnya aja. Gak sedep dipandang mata. Udah keling, jelek, jorok, katrok, hidup lagi, huakakak....

Bukannya mau narsis man...Iya, iya, aku sadar,... Hitam, keling, jelek, katrok, semua adalah anugerah Allah SWT. Gak boleh saling menghina atau mencaci karena menurut guru agama waktu SD, pada dasarnya manusia yang dinilai disisi Allah SWT kelak hanyalah amal ibadahnya. Bukan gender apalagi rasnya. Gak ada manusia sempurna, kesempurnaan hanyalah milik Allah semata (yang terakhir kata2 andalan Dorce ;p). Tapi ini semua just kidding, just for laugh, just for intermezo. Gak ada maksud buat nyakitin kok. Sumpah ^_*

Intinya saya cuma mau bilang kalo beberapa hari belakangan kulit saya terlihat lebih putih. Jauh lebih putih dari biasanya. Tapi jujur, bukannya sombong dan gak kompak dengan orang kebanyakan, saya gak mendambakan kulit putih itu sama sekali!!!

Malah saya pengin dan sangat berharap kulit saya kembali ke warna normal seperti biasanya. Sawo setengah matang dengan campuran sedikit sweetblonde.

Ya jelaslah saya gak mendambakan kulit putih ini. Karena putihnya bukan putih yang bisa menampilkan aura ketampanan seorang mikael. Putihnya putih PUCATTT!!! Kamu-kamu pasti gak mau khan dengan kondisi seperti ini?!

Ini terjadi karena belakangan intensitas kegiatan padet banget. Mulai dari hal yg sangat menguras fisik, sampai kegiatan yg begitu memeras otak. Sayangnya belom sampai meremas s*** ;p.

Akibatnya jam tidur pun menjadi sangat sangat berkurang. Sehari cuman bisa ngerasain nikmatnya bercumbu dengan bantal guling paling lama 4 jam!!! Bayangin coba, 4 jam man!!! Iya kalo artis, tidur sehari 4 jam bisa menghasilkan duit ratusan juta. Lha saya?!! Duit gak dapet malah tekor terus. Badan ancur gak karuan. Untung aja raga dan jiwa ini ciptaan Allah Yang Maha Hebat. Coba kalo ciptaan manusia, mungkin udah mangkrak jadi rongsokan yang siap di kilokan sejak dulu.

Apalagi saya juga dihinggapi penyakit bangsat yang biasa disebut Insomnia. Tau khan?! Sumpah, itu penyakit keparat banget. Bikin orang susah tidur! Paling cepet baru bisa memejamkan kelopak mata pukul 3 pagi saat ayam jantan mulai berkokok. Ugh..menyebalkan...mana kerjaan gak beres2... huaaaaaaa......75+25 deh!!!!

Sunday, April 15, 2007

Indonesia Bangkit

INDONESIA PUSAKA

Indonesia
tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Tetap dipuja puja bangsa
Di sana tempat lahir beta
Dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua

Tempat akhir menutup mata

- Ismail Marzuki-

"Indonesia tanah air beta". Gak bisa dipungkiri. Memang IYA. Setuju ato nggak, inilah faktanya. Saya numpang lahir, dan hidup di negeri yg kata pepatah kuno, gemah rimpah loh jinawi. Artinya kurang lebih negara yg subur, makmur, dan sejahtera.

"Indonesia sejak dulu kala, tetap dipuja-puja bangsa". Lirik yg ini agknya harus diganti. Bukannya gak mau menghargai bung Ismail Marzuki sebagai penciptanya, tapi emang lirik itu udah gak relevan. Gak ada yg sudi memuja bangsa yg tiap hari isinya ribut terus. KKN disana-disini. Saling hujat, bahkan gak jarang saling bunuh, iiihhh..... Jauh dari kesan makmur apalagi sejahtera.

Sejak merdeka sampai sekarang gak ada perubahan berarti. Semua masih semrawut. Bukan lagi jalan ditempat, tapi malah mundur ke belakang!!! (ya iyalah masak mundur ke depan ;p).

Kalo dibandingin dengan negara tetangga seperti Malaysia, Brunai, Singapura, Indonesia masih jauh tertinggal. Ibaratnya disana udah makan nasi, disini masih setia ngunyah dedek.

Emang sih saya belom pernah datang dan melihat langsung negara tetangga yg disebutkan diatas, tapi setidaknya dari data yg saya dapat mereka terlihat jauh lebih beradap dan memanjakan rakyatnya.

Gak habis pikir, kenapa ya Indonesia tercinta bisa begitu terpuruk? Padahal secara Sumber Daya Alam, Indonesia jauh lebih unggul. Coba bikin list, apa yg gak dimiliki Indonesia?! Semua hampir terpenuhi bukan?! Tapi kenapa???? Ah, TANYA KENAPA?! Bahkan saking suburnya, Koes Ploes bilang "tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman". (kayak sulap aja Koes ;p).

Ada yg bilang, itu semua akibat dari masa lalu kita yg dijajah Belanda, bukan Inggris seperti kebanyakan sejarah negri tetangga. Wah, alasan ini lebih gak rasional lagi. Hanya orang2 bermental DIJAJAH yg sudi mencetuskan alasan itu. Apa itu (alasan) mengisyaratkan kita sudi untuk dijajah Inggris (kembali)?

Kita udah MERDEKA man. Jangan berharap untuk dijajah Inggris biar bisa maju seperti Malaysia. Benahi semua yg ada. Udah saatnya (walau terlambat) membuktikan Indonesia layak dipuja. Tempat akhir menutup mata





Wednesday, April 11, 2007

Sekarang ato gak sama sekali!!!

Jika engkau mencintai seseorang, JANGAN TUNGGU ESOK HARI UNTUK MENGATAKAN KEPADANYA karena esok hari mungkin takkan pernah ada…

Ada benernya juga kalimat diatas. Gara – gara sering nunda ESOK HARI untuk mengungkapkan cinta, sampai detik ini saya harus rela menyandang status jomblo. Sebuah status yg kadangkala membahagiakan tapi sering juga menyedihkan.

Bukannya tanpa sebab kalau saya sering menunda kesempatan untuk ngomong, tapi memang belom ada kekuatan untuk itu.

Percaya gak percaya, konon katanya, segelintir pria lebih takut menyatakan cinta pada wanita ketimbang maju ke depan perang ato ngadepin dosen killer di kampus. Alasannya, apa lagi kalau bukan TAKUT DITOLAK.

Ya, takut di tolak. Itu juga yang menjadi point utama saya sering membatalkan niat buat nyatain cinta. Daripada di tolak, mending gak usah cewek2an. Akibatnya sering nyesel juga begitu tahu ternyata di Mona yg super seksi dan menggoda juga naksir waktu pertama kali masuk kuliah. Tapi semua udah terlambat karena dia udah punya tiga buntut dari suami yang super galak.

Penyesalan selalu terjadi di akhir episode. Beras udah menjadi nasi. Tinggal tambah sambel terasi plus taburan ikan teri, langsung habisi (lho kok?!!!).

Sebenarnya ngungkapin perasaan cinta ke pujaan hati bukanlah pekerjaan susah. Tinggal bilang, “Saya suka kamu” udah beres. Semua pun menjadi jelas. Mudah bukan??

Cuma masalahnya, 3 kata tadi bukanlah sebuah kata ringan begitu diungkapkan di hadapan pujaan hati. Serasa ada beban puluhan ton yang menggelanyuti. Mending kalo bisa ngungkapin walau dengan terbata, sering malah kata-kata ajaib itu gak mau keluar dari mulut. Akhirnya kita pun hanya bias mengumpat dalam hati, Anjing!!!

Tiap kali curhat atau tanya solusi ke teman, mereka slalu kasih saran dan motivasi sama. “Konsekuensinya ada dua mik, kalo gak di tolak ya di trima!”. Dodol, semua juga tau itu. Tapi bisa gak solusi itu di eliminir, misalkan “kalo gak ditrima ya ditrima”. Itukan lebih bijak hehehe…

Tuesday, April 03, 2007

Humanisme Iwan Fals


Iwan Fals – Nak

Intro: C F C G C G Am
F C G C

C F C
Jauh jalan yang harus kau tempuh
G Am G C
Mungkin samar bahkan mungkin gelap
C F C
Tajam kerikil setiap saat menunggu
G Am F G C
Engkau lewat dengan kaki tak bersepatu

Reff: Em F C
Duduk sini nak dekat pada bapak
G Am F G C
Jangan kau ganggu ibumu
Em F C
Turunlah lekas dari pangkuannya
G Am F G C
Engkau lelaki kelak sendiri

Int: C

C F C
Jauh jalan yang harus kau tempuh
G Am G C
Mungkin samar bahkan mungkin gelap

Int: G F G Dm G F
Em F Em F
Dm Bb F C

Kembali ke: Reff


Ada bijaksana, semangat, dan sisi humanisme yg sangat kuat. Lagu2nya gak cengeng walau banyak liriknya yg bicara cinta dan penderitaan.

Iwan Fals adalah legenda, yang hadir dalam dimensinya sendiri. Yang selalu ditunggu tiap saat, tiap waktu. Terutama oleh penggemarnya.

Kenal lagu Iwan sejak kelas 4 SD. Sejak itu pula langsung jatuh hati dan menasbihkan diri menjadi penikmat lagu Iwan. Saat SMA rela bawa gitar bokap dari Malang ke Madura hanya untuk belajar nyanyikan lagu Iwan. Belum ada Judul, Kembang Pete, Surat buat Wakil Rakyat pun sukses "konser" di lokasi nongkrong (depan wartel Atum Pasongsongan) tiap malam minggu. Berteman secangkir kopi (masih belom kenal alkohol), menambah hangat suasana.
Sampe sekarang pun lagu2 Iwan masih tetap menjadi number uno.

Hidoep Iwan Fals!!!! Hidoep OI !!!! Jaya slalu music nusantara!!!!

Saturday, March 24, 2007

taipan media indonesia



Kolom tulisan Jawa Pos yang selalu saya tunggu dan ingin terus saya baca adalah tulisan dari chairman JP, Dahlah Iskan.


Tulisannya nyaman dibaca dan gak ngebosenin. Sangat ringan. Bahasanya lugas, dan muda. Topiknya sering tak terduga Kadang mengajak orang untuk berpikir, merenung, tertawa, bahkan senyum-senyum sendiri mirip penghuni RS. Menur. Mau dibaca pagi hari, siang, atau pun malam tetap aja keren. Gak ada basinya.


Seperti tulisan edisi Rabu, 21 Maret 2007. "Nonton Lai Ke Ning menang di Mo Erben".Tulisan itu banyak mengulas tentang GP Melbourne yg dilangsungkan minggu sebelumnya.


Sempat kaget juga awalnya, "Ngapain Dahlan Iskan nulis about F1. Bukannya yg biasa nulis dan suka F1 tuh si Ulik?". Baru pada last paragraph saya sedikit paham. Dahlan bukannya mau menjadi pesaing Ulik. Walau sya berani taruhan, kalau saja dia berniat total nulis dan belajar all about F1, ulasannya bakal lebih, lebih, dan lebih seru dari tulisan seorang Azrul Ananda. Untung Dahlan sadar kalau Ulik bukanlah saingannya. Masih sangat jauh dibawahnya hehehe…(sori lho mas, tapi kamu juga hebat kok. Aku sempet belajar banyak dari kamu. Pisss ^_^)


Back to topick, rupanya Dahlan hanya ingin mengajak orang lain untuk sedikit belajar bahasa Mandarin. Bahkan diakhir tulisan, Dahlan juga menyertakan kuis. Siapa yang bisa menebak arti kata ke kou ke le dapat hadiah dari Jawa Pos untuk 10 orang. Jawaban dikirim via sms ke nomer 0817300xxx. Sebuah tulisan simple, tak terduga, tapi mengundang orang untuk membaca sampai usai. Salut!!!


PS : Buat pak Dahlan, ditunggu terus tulisan-tulisan selanjutnya


NB : Ulik = Azrul Ananda

UFO


Membaca tulisan Azrul tentang sneaker, saya jadi kepikiran. Udah lama banget gak beli sneaker. Saking lamanya, belakangan ini, kemana2 lebih sering pake sandal jepit hitam. Males aja, sepatunya gak ganti2, itu2 mulu. Ya, kendalanya pasti pada taulah. Gak jauh-jauh sama rupiah yang gak kunjung menebal hehe…

Dulu saat masih di Det JP, hal yang paling saya suka adalah saat di gelar UFO (Ulik Factory Outlet). Disini kalian bakal nemuin berbagai barang kelas dunia dengan harga2 super murah. Mulai dari sepatu, celana, baju, kaos, etc. Ada Replay, Guess, Puma, New Balance, Timberland, etc. Walau bekas, tapi gak keliatan bekas. Nyaris sama dengan barang baru. Dan yang pasti semuanya ASELI!! tolong dicatat di kepala, ASELI!!! gak seperti produknya pasar maling wonokromo.

Lokasinya juga bukan di sembarang tempat. Digelar di Apartment Marina kamar nomor 666 (kalo gak salah). Waktu pelaksanaannya juga gak pasti, nunggu kalo orangnya lagi berbaik hati. Yang datang juga bukan sembarang orang, just Det Crew (Ya iyalah, wong yang punya barang mbok2ane Det hehe..)

All product dibadrol dengan harga kisaran Rp 50 rebu. Yang lebih menggembirakan, semua itu bisa di UTANG. Bayarnya kalo udah gajian, eh salah sih, kalo orangnya lagi INGET. Selagi orangnya gak inget ya gak usah dibayar hahahaa…


Barang2 yang udah saya dapatkan dari UFO antara lain :
1. Sepatu Timberland hitam, baru 1 kali pake, seharga $ 99,9
2. Sepatu New Balance
3. Adidas Traveling, bekas dipake liputan di padang garam USA
4. Baju hitam Monaco
5. Kaos Nike
6. Kaos New Balance


Semuanya serba 50 rebu. Ada beberapa yang sampai sekarang belom saya bayar (moga diikhlasin ;p).

Mungkin, bentar lagi akan ada UFO lagi. Karena saya lihat beberapa bulan belakangan orangnya sering banget ke LN. Koleksi barangnya pasti nambah. Nah, kalo udah gini biasanya akan diadakan UFO untuk membuang koleksi lama yang dirasa udah gak perlu. Buat crew Det, BERSIAPLAH!!!


Incar barang2 yg sering dia pake. Jangan sampai diambil orang. Bakal nyesel seumur jagung!!! Tolong kalo emang bener2 digelar, saya pesan 1 sneaker terserah mereknya apa aja, pokoknya jangan yang berbau basket. Hate banget. Jangan lupa yach. Tolong bungkusin 1 SNEAKER yg oke. Pasti saya bayar. Pokoknya gak lebih dari 50 rebu hehehe....

Jadilah Rakyat!!!


Enak bener jadi anggota DPR, kerja gak pernah kelihatan hasilnya tapi fasilitas dan materi terus terpuaskan. Berbagai tunjangan pun sukses di dapat. Yang terakhir dan sangat kontroversi, untuk memperbaiki kinerja (katanya), pemerintah dalam hal ini melalui sekjen akan membagikan Laptop terhadap 550 orang anggota dewan.Anggaran untuk itu, tiap anggota dewan akan mendapat laptop senilai Rp. 21 juta!! Sebuah angka yang sangat fantastis!!!

Sebagai bagian dari rakyat jelata saya jelas kecewa, sakit hati, dan yang pasti gak rela. Masak wakil rakyat yang bergaji juta-juta juta tiap bulan gak mampu beli laptop. Mustahil banget. Padahal harga laptop kan banyak yang murah. Mbok ya berkorban nyisihkan uang beberapa juta untuk laptop kalo emang laptop dianggap penting sbg penunjang kinerja.

Apalagi, bangsa tercinta ini sering dilanda bencana. Rakyatnya banyak yang sengsara dan menderita. Eh, Wakil rakyat malah foya-foya. Belum tahu rasanya status “wakil” dihapus ya?!! Ini bukti kalo wakil rakyat gak punya sense of crisis. Kalo emang tingkah laku wakil rakyat seperti itu, mending gak usahlah ada wakil-wakil segala toh gak ngaruh juga, malah ngerepotin terus, tul gak?!!

Wednesday, March 21, 2007

keperawanan dibeli dengan janji


Kamu tahu kan, aku pacaran sama dia udah 6 tahun lebih. So, kamu tahu juga dong apa yang udah terjadi diantara kita, gak munak, udah banyak dosa yang kita buat. Karena itu aku masih bertahan sama dia, meski sering sakit hati. Ortu kita masing-masing udah tahu semua. Karena itu ortuku pengin setidaknya kita tunangan dulu. Ortu dia juga pernah bilang begitu, tapi janji tinggal janji. Sedangkan dia sendiri selalu marah2 kalo aku tanya masalah itu. Padahal untuk bicara masalah itu duluan aku dah ngorbanin harga diriku sebagai perempuan.

Bunyi salah satu short message (udah dipanjangin, jadinya gitu) yang aku terima dari salah satu sahabat ku sebut saja namanya Kamboja yang sedang kecewa berat. Pacaran 6 tahun lebih tanpa kepastian yang jelas dari sang Arjuna. Padahal segalanya udah diberikan, termasuk juga hal paling berharga yang dimilki wanita.

Walau bukan orang yang suci, aku sempat mangkel juga sama tuh cowok. Kalo emang dia cowok, ya buktiin dong semua ucapannya. Jangan cuma janji.!!! Bikin malu cowok aja. Tapi sudahlah, tiap manusia datang dengan kondisi yang berbeda. Semoga pula aku bukan termasuk golongan itu.

Satu pelajaran berharga lagi buat kaum hawa. Begitu mudahnya kalian terperdaya bujuk rayu buaya. Hanya dengan iming2 kalimat "tar aku jadiin istri", kalian rela nyerahin mahkota berharga. Sebuah harga yang sangat tidak berharga. Bahkan lebih murah dari sekedar kata "murah".

Seandainya harga wanita cuma segitu, mungkin freesexholic bisa ngentot tiap menit, tiap jam, atau juga tiap hari tanpa bingung cari utangan uang untuk bayar. Tinggal umbar janji udah bisa nebar sperma dilahan mana saja sesuka hati. Kan bikin janji kerjaan paling gampang huakakakak….

d'question is?!!

Malem minggu kemaren, pas lagi nongkrong, salah seorang temen ngelontarin sebuah pertanyaan yang sampai sekarang masih belom terjawab.

Mungkin dari temen2 lulusan Institute Berhitung Nasional atau siapa saja yg berniat membantu dan bisa menjawab tolong segera post-kan jawabannya. Ada hadiah menarik yang bisa langsung ditarik. Begini pertanyaannya :

Jika harga tanah disuatu kawasan elite sebut saja daerah A, harga per meter persegi adalah Rp. 5 jt. Dan untuk kawasan setingkat dibawah kawasan elite tadi sebut saja daerah B harga tanah per meter persegi adalah Rp.6,5 jt. Sedangkan harga tanah didaerah tiga tingkat dari kawasan elite A per meter perseginya hanya 3,5 jt. Berapa harga tanah satu tingkat diatas kawasan elite A, per GELEDEKnya?

Tolong jawabanya yach?!!!;p

Monday, March 05, 2007

semoga

A big dream yang sangat ingin aku wujudkan adalah segera membentuk keluarga sakinah, mawaddah, warohmah, yang selalu mendapat karunia serta lindungan Allah SWT.

Dapet istri cantik, gak hanya physically tapi juga hati. Dikarunia anak yang lucu, pintar, dan berbakti. Tiap hari selalu ceria dalam kebersamaan. Sungguh sebuah anugerah yang semoga Allah merestui. Amien...

Polisi Kero!!!!

Ternyata polisi susah juga dibohongi, terlalu pintar, apalagi kalo udah urusan duit, fuih...susahnya minta ampun. Tapi mikael lebih pintar shg lembaran 20 rebu pun aman dalam genggaman. ^_^

Beberapa waktu lalu, pas mau benerin printer di Hi-tech Mall, kena operasi multisasaran di daerah Pasar Kerampung. Gara2nya SIM mati. Untung aja, aku gak mudah nyerah buat nyerahin rupiah ke preman keparat berbaju coklat itu. Setelah melalui speak-speak cukup alot akhirnya berhasil juga.

Berikut hasil percakapan, ada beberapa bagian yang nggak lulus editing. Jadi kata2nya masih orisinil:

Polisi : ”Selamat siang. Bisa lihat surat – suratnya”.
Aku : (agak berpikir sebentar)
”Ehm...bisa pak....tentu saja bisa”.
(dengan gaya sok cool nyerahin SIM plus STNK)
”silahkan diperiksa pak...”
Polisi : ( mulai mencoba menyatukan alis tebalnya lalu membolak-balik SIM. Alis mulai menyatu. Tiba – tiba....)
”Mas, SIM-nya mati ya?” (nada pertengahan. Gak tinggi, gak rendah)
Aku : (Wuak....kaget banget. Kok bisa tahu kalo SIMku mati. Padahal kan udah aku isolasi pas di tulisan masa berlakunya. Nggak mungkinlah dia tahu. Beberapa kali kena operasi juga lolos terus)
(masih berlagak sok cool) ”Wah, masak sih pak udah mati. Bukannya 2008 besok baru abis. Gak mungkinlah pak...Jelas –jelas itu 2008 besok matinya. Bapak salah liat kali. Coba diperiksa lagi”.
(berusaha terus membela diri...)

Setelah diperiksa ke-2 kalinya

Polisi : ”Iya, udah mati nih!”
Aku : (Masih tetap keukuh)
”Gak mungkin matilah pak....wong matinya baru 2008 besok.”
Polisi : (mulai emosi, maen nada tinggi, bahasa pun gak beraturan)
“Mas, matamu kero yo....Bukaen kocomotomu iku. Tontoen ta, SIM-mu iki wes mati ket nopember 2006!!”. (sambil nunjukin SIM-ku)
Aku : (anjrit...sialan banget tuh polisi. Ternyata bagian yg udah aku isolasi tadi diurek - urek. Otomatislah keliatan kalo SIM itu emang udah wafat 2006 kemarin).
(masih berlagak kayak orang gak bersalah)
”Waduh sepurone pak...gak eruh nek wes mati”.
Polisi : ”Ya udahlah kamu langsung ke komandan”. (Sambil nyerahin SIM plus STNK-ku ke komandan yang ada di sebelahnya)

Percakapan berikutnya antara aku dengan Kompol alias Komandan Polisi yang bertubuh tambun dengan brengos gak beraturan

Kompol : (tanpa basa – basi) ”Wes piye iki...nek nang pengadilan 30 ewu. Dek kene terserahlah piro”.
Aku : (gila nih kompol, main 2 d’point aja)
(berlagak agak memelas) ”Yo sepuronelah boz...aku saiki gak onok duwe’ blas...duwe’ku mek pas gawe bena’no printer”.
Kompol : ”Berarti di tilang ae yo?”
Aku : ”Lho yo opo seh, aku wes jaluk sepuro kok....Nek ditilang trus aku parkir gawe opo?”
Kompol : ”Yo emboh lho...iku urusanmu…ayo cepetan. Ndang mari iki”.
Aku : (Sialan. susah bener nih kompol. Tapi aku bertekad untuk tidak menyerah. Aku pun mengajukan bergaining)
”Wes, gini aja pak....biar gak buang2 waktu, STNK saya mana, SIM-nya silahkan bapak bawa. Enak khan?”
Kompol : (berpikir sejenak) ”Iku enak nang koen la’an. Wong SIM-mu wes mati. Gak onok gunane tak gowo”.
Aku : Hehehe (nyengir kuda). (Pinter juga nih kompol, gak bisa di bo’ongin). “Trus piye lho boz?”
Kompol : ”Wes bayaren piro2 ngono lho wah....ndang mari iki....20ewu wes”.
Aku : ”Aku nek onok duwe’ langsung tak bayar boz...duwe’ku lho 100ewu, onok susuk e ta ?”
Kompol : (mulai menyerah dan berpikir keras lagi) .......
Aku : ”Westalah pak...THR selak tutup iki. Aku ajenge benakno printer kok!” (mulai emosi juga)
Kompol : ”Yo wes iki gowoen. Lain kali ojok diulangi maneh lho yo”.
Aku : ”Siap Ndan!!!” (Yess...yes...yes.... akhirnya kalah juga si kompol tambun hehehee)

Sampai sekarang SIM itu belum aku perpanjang karena keterbatasan dana. Solusinya, kembali diisolasi sampe tebel trus langsung di laminating. Dijamain gak bakal bisa di urek – urek lagi pak huekekekek.....

Tuesday, February 20, 2007

bEst pRen!!!

Jin’s sobek, kaos oblong hitam, jaket jin’s belel, sandal jepit hitam, rambut acak – acakan plus kacamata pilot hitam.

Bukan asal jiplak kalo aku sering dandan gitu. Sumpah, gak ada maksud ngikut aliran ini ato aliran itu. Tapi itulah aku. With my style. Gak suka formal, cuek, dan apa adanya.

Dengan gitu, aku jadi lebih pe-de. Ibaratnya, masih belom pake baju kalo gak dengan dandanan itu. Pokoknya, salah satu dari item itu harus ada. Terutama jin’s sobek. It’s must!!!

Saking gilanya dengan Belel Style, saat masih SMA, jin’s yang baru dibeliin nyokap aku sobek bagian lututnya. Akibatnya bisa ditebak, nyokap marah2. But, gak masalah yang penting puassss!!!!

Now, hampir semua jin’s yang aku punya sobek di bagian lutut. Dari 7 jin’s yang ada cuma 1 yang gak sobek. Itu pun jin’s termurah, yang aku beli di Gembong Plaza seharga Rp. 40 rebu dengan merk Levi’s2an.

Penyebab sobek pun bermacam2. Ada yang sengaja aku silet, tapi ada juga yang udah uzur kemakan usia. Jadi udah rapuh, sobek2 sendiri...

Sebagai penganut Belel Style, tentu senang dong hampir semua koleksi jin’snya sobek, butut, jelek, dan terkesan gak kerawat. Tapi yang jadi masalah, belangan ini aku butuh jin’s yang gak sobek dan sedikit bagus untuk keperluan2 yang agak formal, misal untuk ke perusahaan masukin lamaran kerja ato tes kerja.

Mau pake’ celana kain jelas gak punya. Ada sih satu tapi ukurannya mini. Kalo aku paksa pake ntar takutnya malah disangka tergabung aliran keras ”celana jingkrang”-nya Jamaah Islamiah.
Beli!! Ehmm, smart solution sih but gak tau diri. Ya jelas gak mungkin belilah. Boro – boro beli celana, untuk isi bensin spd mtr aja harus nunggu ada temen yang pinjam dulu biar ikut diisiin Itu juga yang membuat pergerakanku akhir – akhir ini lamban. Males keluar rumah. Paling – paling cuma nonton TV di rumah berharap rejeki nomplok datang dengan sendirinya hehehe…

Minta ortu buat beliin!!! Aku yakin, pasti dibeliin!! cuma kok gak tau diri banget. Udah tua masih aja minta. Tengsin dong! Harusnya saat ini aku yang memberi ke mereka bukan ngadahkan tangan mulu.

Trus, watt d’solution?!! Pinjam temen! Yup, cari yang pinggangnya seukuran. Langsung bilang “Aku nyelang diluk yo, mene tak balikno. Penting soale. Aku gak duwe celono blas ”. Temen yang baek gak bakal nolak karena teman akan selalu ada di saat suka atau pun duka. Yeach!!!

Makasih buat semua yg udah rela jin's-nya nyentuh kancutku....buat yg belom, jgn berkecil hati, someday, kalian juga bakal ngerasain kok hehehe.... thanks everybody!!! muach...muach...


.








Wednesday, February 14, 2007

Selamat Jalan...

 Salah satu rahasia terbesar Ilahi adalah KEMATIAN. Takkan pernah ada yang tau kapan malaikat maut datang menjemput. Semua serba tak terduga dan tiba – tiba.

Kemarin dapet sms dari temen kuliah, Coli yang isinya begini :
“Mik, aku baru dapet kabar duka dari Rena. Temen kuliah kita, DIAH AYU meninggal dunia. Kecelakaan sama bapaknya. Semuanya meninggal”.

Innalillahi wainnailaihi rojiun….begitu cepatnya garis hidupmu berakhir. Beberapa waktu lalu, kita masih sempat wisuda bareng, masih sempat tertawa, bercanda…kini semua tak ada lagi….yang tersisa hanya kenangan…

Semoga semua amal ibadah diterima di sisi – Nya Amien….

Selamat jalan sobat....
Kenangan itu kan tetap terukir di kalbu.....

Catper Argopuro II, 5 – 10 Februari 2007

Tidak ada seorang pun yang menaklukkan gunung, tapi gunung yang mengijinkan Anda, jika Anda berhak untuk itu, untuk berdiri beberapa saat di puncaknya.

- Gary P. Scott, pemandu gunung –

Rabu, 7 Februari 2007

Pagi – pagi sekali udah bangun. Langsung masak nasi plus lauk – pauknya. Kali ini menu sarapan lumayan nyaman. Nasi soupmerah plus ikan asin, tempe mendol, dan yang tak boleh lupa tentunya sambel kecap. Yummi…

Lagi - lagi molor. Schedule semula, berangkat ke Cisentor 08.00 WIB, but in fact, baru berangkat pukul 12.00 WIB. Wow, karet yang teramat sangat molor. Nggak di gunung, nggak di kota, jam karet tetap jadi pilihan. Made in Indonesia Man!!

Sebelum melanjutkan perjalanan ke Cisentor, sempat bertemu 10 anak Mapala Teknik UGM yang baru nyampe Cikasur. Setelah ngobrol dan minta bantuan untuk foto, kita pun pamit berangkat ke Cisentor duluan. Pos terakhir sebelum puncak, berjarak kurang lebih 5 km, yang di tempuh dalam 3 jam perjalanan dari Cikasur.

Rute kali ini melewati hutan belantara. Banyak pohon gosong bekas terbakar. Maklumlah, di musim kemarau, hutan Argopuro sering kebakaran. Berkali – kali kita harus berpikir keras menentukan arah jalan, yang sering hilang akibat jarang dilalui. Salah sedikit aja, bisa fatal akibatnya boi.

Sempat di kagetkan suara burung elang yang tiba – tiba terbang di depan saya. Sial, untung saja jantung masih normal, kalo nggak bisa say goodbey di sana. Beberapa ayam hutan juga banyak berkeliaran. Kalo saja gampang di tangkap, lumayan bisa buat makan malam menu sup ceker ayam hutan.

Ciri utama sebelum sampai Cisentor adalah jalanan turun yang lumayan panjang dan terjal. Untung saja, kali ini nggak turun hujan, sehingga jalanan nggak begitu licin dan resiko jatuh pun bisa dieliminir.

Kita sempat menemukan banyak pohon kecil berduri yang tumbuh di sepanjang jalan. Teman- teman biasa menyebutnya “Wet Jancokan” alias pohon jancokan. Kalo kena ini, di jamin pendaki asal Surabaya bakal spontan mengucapkan kata “Jancok”. Rasanya seperti kena setrum dan langsung gatel – gatel.

Salah seorang teman (Captain) sempat terjatuh dan menindih “Wet Jancokan”. Dengan spontan dia pun bangkit dan langsung meneriakkan kata favorit khas Suroboyo “Jancokkkk!!!!!”. Dasyat euy…

15.00 WIB sampai di Cisentor. Di sini juga ada aliran sungai tapi nggak sebesar Cikasur. Udaranya lebih dingin dari Cikasur. Tenda segera kita bangun tepat di pinggir sungai. Pertimbanganya, biar dekat ngambil airnya. Tak lama kemudian, sekitar 17.00 WIB anak Jogja juga sampai di Cisentor. Malam ini, kita punya waktu lumayan banyak untuk istirahat. Yah, lumayanlah buat himpun kekuatan demi puncak Argopuro….

Menurut planning semula, besok pagi pukul 5 bakal melanjutkan perjalanan ke puncak. Oiya, just informasi, puncak Argopuro ada 2, puncak Rengganis dan puncak Argopuro. Nah, selama ini yang sering di kunjungi adalah Rengganis. Begitu pun dengan teman – teman Temang. Belum ada yang pernah mencapai puncak Argopuro. Karena itu, kali ini semua bertekad untuk mencapai puncak Argopuro.

Kamis, 8 Februari 2007
Molor lagi….Ah, molor lagi…..ku tak mau….ah, terus begini…..

Nggak enak rasanya kalo nggak molor, apalagi tidur tadi malem kurang begitu nyenyak. Cisentor dingin banget Brrrr….

06.00 tet mulai berangkat. Udara pagi bener2 seger. Sepatu, celana, sempat basah kena embun rerumputan. Pelan tapi pasti kaki mulai beranjak meninggalkan Cisentor.

1, 5 jam kemudian, sampai di Rawa Embik. Kata Gondrong, perjalanan ke puncak tinggal separuhnya. Ya, semogalah si Gondrong nggak salah lagi. Oiy, saat ambil air di Rawa Embik, sempat melihat burung Merak dengan bulu biru indahnya berjalan menikmati pagi yang cerah. Sempet juga melihat babi hutan segede anak sapi yang lagi bercumbu di pinggir jalan. Gila tuh babi, pagi2 udah ngentot.

09.00 WIB, menginjakkan kaki di pucak Rengganis. Cuaca sangat cerah. Puncaknya biasa aja sih, mirip Welirang – Arjuno. Di sana, kita juga sempat melihat monumen in memoriam Anang, mahasiswa STIE Perbanas Surabaya yang meninggal tahun 1997. Sobat semoga kau tenang di sisi –Nya…Amien…..

10.25 WIB, setelah minum Energen plus Ovaltine sebagai tambahan energi, kita langsung turun dan menuju puncak Argopuro.

Sekitar 15 menit turun, di savana pertama kita menemukan persimpangan, kanan dan kiri. Kalo kanan berarti kembali ke Cisentor, kiri kemungkinan ke puncak Argopuro. Akhirnya kita pilih kiri.

Ternyata bener, jalur itu menuju puncak Argopuro. Melewati bukit yang lumayan tinggi dan terjal. Jalannya berbatu. Kiri jalan jurang berbatu. Salah berpijak berarti mati, atau paling nggak patah urat saraflah hehehe…

Sampai puncak Arca, kita bisa melihat keindahan Taman Hidup. Sebuah danau yang cukup besar dan sangat eksotik. Mirip Ranu Kumbolo di Semeru. Puncak Argopuro udah terlihat di depan mata. Tapi, rutenya sangat terjal. Kanan – kiri jurang bebatuan. Belum lagi kemiringan yang sangat curam, membuat kita merangkak layaknya climbing. Anjrittt!!!!

Setelah bersusah payah, kaki pun menginjakkan kaki di Argopuro. Puncaknya rimbun, kurang menawan. Di bandingin Rengganis, masih kalah jauh. Di sini, sempet ketemu anak Jogja, yang ternyata memilih ke Argopuro dulu, baru ke Rengganis.

Setengah jam di sana, langsung turun kembali ke Cisentor. Hujan kembali menyertai sampai ke Cisentor. Kaki keseleo, jalan ke Cisentor agak pincang.

Jumat, 9 Februari 2007
Waktunya turun…

Turunnya lintas jalur. Nggak ngelewati jalur waktu naik kemarin. Dari Cisentor ke Taman Hidup. Jaraknya berkilo – kilo. Kalo perjalanan naik dari Taman Hidup ke Cisentor, katanya sih bisa ditempuh selama 12 jam. Dengan catatan, jalannya stabil nggak banyak ngendonnya. Nggak stabil berarti nambah waktu lagi. Tapi, kalo turun, kira – kira 5 – 6 jam. Yah lumayan mantap juga sih rute.

Ketemu 3 pendaki Jakarta yang baru nyampe Cisentor. Katanya sih ngungsi ke gunung, males di Jakarta Banjir. Mangkanya bung, pindah aja ke Surabaya, nggak ada agenda banjir lima tahunan hehehe…

11.30 WIB start dari Cisentor. “Wet Jancoka” lebih gila lagi. Buanyak puoll. Sepanjang jalan di penuhi tumbuhan sialan itu. Medan yang berat. Apalagi banyak pohon tumbang yang menghalangi jalan. Jalan merunduk, jongkok, udah nggak kehitung berapa kali. Saran aja, kalo ke Argopuro lewat jalur ini mending, perbanyak latihan jalan jongkok, biar nggak nyesel.
Rumputnya juga naudzubillahimindzaliq, tingginya mencapai 2 meter lebih. Jadi susah cari jalannya. Naik – turun, naik lagi, turun lagi…ngelewati 7 bukit penyesalan yang benar2 membuat menyesal.

Setelah ngelewati hutan yang agak datar, sampai juga di Taman Hidup. Di hutan sempat terjadi tragedi konyol yang bikin mangkel.

Ceritanya, kita kan terpisah 2 kelompok, 4 orang di depan, 4 orang di belakang. Jaraknya lumayan jauh. Yang di depan, saya, Gondrong, Captain, Sudar. Sampai di hutan, 4 orang yang di depan terpisah lagi, 2 orang di depan (saya&Gondrong), 2 orang di belakang (Captain&Sudar).
Saat itu saya berpikir, Taman Hidup sudah dekat pastilah Captain & Sudar bisa jalan sendiri tanpa harus di tunggu, walau hari udah mulai gelap. Apalagi di tas Sudar ada senter untuk bantuan penerangan. Ternyata prediksi saya salah, Captain malah teriak – teriak manggil nama Gondrong tanya jalan yang bener yang mana.

Yang bikin mangkel bukan hanya sekali dia teriak, tapi berkali – kali. Kayak mau di makan macan aja. Dasar bencong!!! Akhirnya, Gondrong pun menyarankan untuk diam di tempat. Ntar kita susul, kalo kita udah nyampe Taman Hidup.

Nyampe Taman Hidup, saya dan Gondrong pun segera bergegas menjemput Captain yang ketakutan. Dan ternyata dia udah nggak ada di lokasi. Gawat, pikiran saya waktu itu macam2, jangan2 nih anak jadi santapan malam Macan. Pasalnya, di panggil – panggil pun nggak pernah ada jawaban.

Untungnya setelah melakukan pencarian 15 menit, ketemu juga tuh anak. Ternyata, dia kembali lagi ke arah 4 orang teman yang ada jauh di belakang. “Daripada kesasar”, kata si Captain. Oalah boi2, tampang aja sangar ternyata kowe juga penakut heuekekek….


Sabtu, 10 Februari 2007

Menikmati keindahan danau Taman Hidup di pagi hari mampu menyejukkan jiwa. Serasa lepas semua beban di pundak. Udara pagi yang dingin disertai kabut tipis membelai pipi, membuat dingin semakin menjadi. Apalagi sambil dengerin lagunya Roxette (judulnya lupa) dari i – pod si Lao, oh God…. so sweet….Seandainya yang duduk di samping saya adalah seorang wanita cantik, montok, dan berbudi baik, mau di entot.... oh betapa indahnya dunia….

13.30 WIB, abis sarapan dengan menu oseng – oseng telur, kentang goreng, plus sarden, langsung packing buat persiapan turun ke Bremi. Perjalanan kurang lebih 3 – 4 jam.

Belum lima menit jalan, udah di guyur hujan. Sangat deras. Bahkan rute yang kita lewati berubah jadi aliran air bah sangat besar. Sepandai – pandai tupai meloncat, kalo lewat jalur ini di jamin jatuh. Apalagi kita yang cuma manusia biasa. Jatuh – bangun udah biasa. Nggak kehitung lagi. Bukan Argopuro kalo nggak pernah jatuh.

Jalan licin makin menjadi saat mulai nyisir bukit. Sebelah kiri jurang terjal. Licin banget sampai – sampai harus jalan merangkak demi safety. Sempat terbesit pikiran, akankah semuanya berakhir di sini. Semoga saja tidak, masih ada ortu yang setia menunggu dan berdoa di rumah.

Bagi yang phobia lintah, disarankan nggak lewat sini. Karena pasti bakal kena. Kaki, tangan, semuanya penuh lintah. Bahkan celana dalam si Captain turut jadi serbuan lintah. Yeakkkk…..

Alhamdulillah, 18.00 WIB semua sampai dengan selamat di Bremi. Abis mandi langsung cari warung makan. Kepending turun ke Propolinggo, pasalnya angkutan udah nggak ada. Terpaksa, nambah semalam lagi, tidur di Polsek Bremi sambil maen kartu.

Besoknya, abis beli susu sapi segar, langsung packing dan balik ke Surabaya. Angkutan dari Bremi – Probolinggo Rp 5 rebu per kepala.

Argopuro berikan tantangan
Argopuro latih keberanian
Argopuro beri kenangan
Argopuro….
Semoga bisa kembali datang
bersama belantara lebatmu
hewan liarmu
keperawananmu
yang tak terjamah
Thank’s Argopuro…
Thanks God....


d' End






Catper Argopuro I 5 – 10 Februari 2007

Hormati gunung!! Bersikaplah rendah hati – bukan kecil hati – karena masih banyak hal yang tidak Anda ketahui mengenai medan di depan sana. Jadilah konservatif dalam menghitung waktu dan energi yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

- Gary P. Scott, pemandu gunung –


Akhirnya, kesempatan itu datang juga. Bersama 7 orang dari Temang Pala ( Gondrong, Captain, Mbot, Lao, Lam-B, Jack, Sudar), saya jadi berangkat ke Argopuro.

Saat pertama kali dapet kabar dari Gondrong, kalo Temang Pala mau ke Argopuro, saya sempat ragu, bisa ikut apa nggak. Soalnya, saya masih harus nyelesain naskah buletin Duta Properti. Belum lagi saat minta ijin nyokap, kayaknya beliau keberatan. Katanya, sekarang musim hujan, rawan bencana. Untung saja, sehari sebelum keberangkatan semua masalah bisa teratasi. Ijin pun sukses terkantongi. Dan akhirnya….Argopuro we’ll come!!!

Kita start dari Baderan – Besuki dan turun di Bremi – Probolinggo. Sebuah perjalanan panjang yang melelahkan dan sangat meneganggakan. Berikut catatan perjalanannya.

Minggu, 4 Februari 2007
Setelah packing peralatan, pukul 22.00 WIB berangkat ke Bungurasih. Numpang sepeda motor Zainal, yang kebetulan juga mau balik ke arah Wonokromo. Sampai di Wonokromo, langsung dapet bis kota ke Bungurasih.

23.00 WIB sampai Bungurasih. Teman – teman dari Temang Pala sudah menunggu sambil klesotan di depan peron. Setelah basa – basi sebentar, kita pun langsung mencari bis jurusan Besuki.

Demmit!! Ternyata mendapatkan bis jurusan Besuki bukan suatu hal yang mudah di Terminal sebesar Bungurasih. Apalagi banyak calo tiket yang menawarkan jasa. Bikin bingung. Setelah setengah jam tawar – menawar, akhirnya kami dapet bis jurusan Besuki dengan biaya Rp 18 rebu per orang.

Senin, 5 Februari 2007
12. 30 WIB bis meninggalkan Bungurasih. Sepanjang perjalanan, tak henti – hentinya kami bercanda. Selalu saja ada bahan banyolan. Terutama dari si Lam-B yang selalu rela jadi obyek kekonyolan.

04.00 WIB tiba di alun – alun Besuki. Langsung menuju kantor polisi depan alun – alun. Nyantai lagi, klesotan lagi sambil menunggu angkot yang bakal membawa kita ke Baderan. Beberapa teman ada yang cangkruk di warkop sekitar alun – alun.

06.00 WIB dapet angkot ke Baderan dengan biaya Rp 5 rebu per kepala. Rupanya penderitaan di mulai dari sini, angkot yang kita tumpangi kemproh abis. Bau amis ikan menyengat hidung. Untuk menyiasati, saya pilih duduk di bangku depan sebelah sopir. Lumayanlah daripada duduk dibelakang. Bahkan yang lebih ekstreem, demi menghindari bau menyengat, Gondrong, Rahman, Lao terpaksa duduk di atas angkot. Bertarung dengan dinginnya udara pagi pedesaan.

View sepanjang perjalanan sungguh mengagumkan. Hamparan sawah hijau luas membentang. Beberapa petani mulai berangkat ke sawah dengan cangkul di pundaknya. Pemandangan yang sangat tentram, membuat kita sejenak melupakan bau amis ikan dari dalam angkot sialan.
Sekitar 1, 5 jam kemudian angkot menginjakkan kaki di bumi Baderan. Setelah sarapan nasi jagung ala kadarnya di warung dekat kantor perhutani, kita pun siap – siap melanjutkan perjalanan.

09.00 WIB, setelah berdoa sejenak demi keselamatan, pendakian menuju pos I, Mata Air I di mulai.

Rute jalur ini mirip rute Gunung Welirang, nanjak dengan sedikit bonus track datar. Sangat melelahkan. Kita sempat nyasar lumayan jauh, gara – gara si Gondrong sang petunjuk jalan salah ngambil jalan. Untungnya ada pencari kayu bakar yang kasih tahu. Thank’s a lot guys.

Belum sampai 1 jam berjalan, rasa lelah mulai mendera. Maklum udah lama nggak naik gunung. Terakhir kali naik, Oktober 2005 ke Semeru. Beruntung tak lama kemudian, ada semacam pos kamling berukuran kurang lebih 4 x 4 m. Kita pun sepakat beristirahat sejenak di sana.
Sialnya, angin yang bertiup sepoi membuat kita lupa diri untuk terus melanjutkan perjalanan. Kita pun tertidur pulas selama kurang lebih 1, 5 jam. Puas mendengkur, perjalanan kembali dilanjutkan.

Di tengah perjananan ujian kembali datang. Kabut turun dengan cepat disertai hujan cukup deras. Kondisi itu sempat membuat kita kelabakan. Jas hujan pun langsung di pakai. Berjalan menanjak di tengah guyuran hujan sungguh bukanlah keadaan yang menyenangkan. Hell yeach !!!!

Belum sampai di Mata Air I, hari sudah mulai gelap. Persedian air juga sudah habis. Sementara hujan terus saja mengguyur. Ini membuat mental kami down. Haus, lapar, lelah, dingin, semua jadi satu. Tak banyak yang bisa diperbuat, yang kita bisa hanya menadahkan gelas menampung air hujan sebanyak mungkin untuk sekedar penambal rasa haus yang teramat sangat. Beberapa di antara kita bahkan sudah tidak sanggup lagi berjalan dan sepakat untuk mendirikan tenda di sekitar lokasi itu.

Setelah berunding sejenak, akhirnya kita memutuskan salah satu dari kita (Gondrong) naik ke atas untuk melihat kondisi. Kalo memang selama 20 menit perjalanan belum menemukan Mata Air I berarti camp terpaksa didirikan dilokasi semula.

Untung saja, nggak sampai 15 menit Gondrong kembali dan mengabarkan kalo posisi Mata Air I sudah dekat. Seakan mendapat suntikan energi baru, semangat kami kembali berkobar. Dengan sisa – sisa kekuatan, tubuh gemetar menahan dingin, kita paksakan terus berjalan.
Di Mata Air I, setelah mendirikan tenda, kita memutuskan untuk langsung tidur, tanpa makan malam terlebih dahulu, karena kondisinya memang sangat lelah. Ingin segera melepas penat ke alam mimpi. Huahhh….

Gila, perjalanan yang seharusnya di tempuh dalam waktu 5 jam terpaksa molor berkali lipat akibat kebiasaan buruk, MOLOR!!!

Selasa, 6 Februari 2007
Setelah sarapan dengan menu tempe goreng plus sambel kecap. Kita kembali prepare untuk perjalanan ke pos berikutnya Cikasur yang diperkirakan memakan waktu 5 jam dengan jarak kurang lebih 9 km.

Pukul 12.00 WIB, start. Rute kali ini tidak jauh berbeda dengan rute Baderan – Mata Air I, nanjak terus tanpa bonus. Belum jauh melangkah, guyuran hujan kembali mengiringi perjalanan. Untung saja, kali tidak begitu lama. Tapi akibatnya lumayan parah juga sih. Mata Air II yang rencananya jadi transit untuk isi air minum terlewatkan.

Setelah jalanan turun sepanjang 1 km, kita sampai di alun – alun kecil. Sebuah padang savana yang tidak seberapa besar, tapi lumayan keren sebagai permulaan. Disini kabut sempet turun. Membuat kita nggak bisa berlama – lama menikmati indahnya savana Alun – alun kecil.
Setelah keluar masuk hutan dan melewati 5 savana yang oke punya, kita bisa mendengar suara air sungai. Ternyata itu pertanda, tak lama lagi sampai di Cikasur.

Benar saja, keluar dari hutan terakhir, Shelter Cikasur yang berwarna hijau dan bersebelahan dengan landasan pesawat bekas tentara Jepang terlihat. Pemandangannya sungguh menawan. Shelter Cikasur berdiri di tengah – tengah padang savana yang cukup luas. Kira – kira luasnya 5 kali lapangan bola. It’s so Beautifull !!!

Di sini, saya sempat mandi di sungai kecil yang jernih. Airnya cukup dingin, tapi segar. Maklum udah dua hari nggak mandi.

Sampai shelter langsung mendirikan tenda dan memasak. Dinner and than beristirahat tidur menghimpun kekuatan untuk perjalanan ke Cisentor, esok hari.

2 be continued....




Saturday, January 20, 2007

2006 & 2007

2006

2006 memberi kenangan serta pelajaran yang sangat berharga dalam perjalanan hidup saya. Sempet berada pada titik nol yang membuat saya sangat apatis terhadap roda kehidupan, akhirnya perlahan – lahan mencoba bangkit dan mulai menemukan kembali arti hidup. Tentang semangat, optimisme, tanggungjawab, cinta kasih, keluarga, dan semua yang bertujuan untuk meraih masa depan lebih cerah.

Alhamdulillah, ternyata Allah SWT masih sayang kepada saya, dan tidak membiarkan saya terjerumus terlalu jauh pada kefanaan dunia yang terlihat sangat nyata dalam balutan keindahan. Yeach..

Berhenti Minum
Good Bye Red Label, Jack D, Baccardi, Tequila, Martel, Mansion, etc. Sejak pertengahan 2006, saya bertekad menjauh dari botol lucu namun candu yang telah menjadi teman beberapa tahun belakangan. Jujur, awalnya sangatlah berat. Apalagi komunitas lingkungan saya masih sangat akrab dengan hal – hal berbau alkohol. Syukur Alhamdulillah, perlahan namun pasti saya berhasil “say no to alcohol” tanpa perlu menjauh dari komunitas saya.

Berhenti merokok
Kita semua tahu, rokok bukan lagi menjadi bagian dari gaya hidup, tapi sudah menjadi kebutuhan absolut yang sulit dihindari. Sekali mencoba, selamanya bakal menjadi budaknya. Setiap hari, setiap jam, selalu membutuhkannya. Nggak banyak orang yang mampu melepaskan diri dari jeratan “paku jenazah”. Dan untungnya saya menjadi sebagian kecil yang sukses berhenti dan menjauh dari nikmatnya asap “uang bakar” itu.

Lulus kuliah
19 Oktober 2006, menjadi momen special dalam hidup saya. Seorang Mikael yang pemalas berhasil lulus yudisium ujian skripsi setelah 5 tahun 3 bulan berkubang dalam lembah nista (baca : kuliah). Perjuangan berat dan melelahkan. Insyaallah tanggal 13 Januari 2007, wisuda pengukuhan gelar S – 1 bakal dilaksanakan. Dan semoga saya mampu menjadi manusia berguna bagi keluarga, bangsa, dan negara Amien...Hidoep Indonesia!!!

2007


Dapet kerja
Harus dan Wajib! Tidak ada kata terlambat untuk memulai. Nggak perlu muluk harus di perusahaan ini, di instansi itu, gaji segini, tunjangan segitu. Yang pasti, kerjaan itu halal, suasana kerja nyaman, cukup buat hidup sudah sangat bersyukur. Apalagi kalo sampai bisa menyisihkan sebagian untuk keperluan orang tua yang sudah banyak berkorban menjadikan saya seperti sekarang ini. Sangatlah bersyukur. Amien

Dapet Pendamping Hidup
Kalo dulu bolehlah saya mencari yang seperti Nirina, Mariana Renata, Luna Maya, etc. Tapi sekarang waktunya untuk realistis. Bukannya desperate, tapi setiap manusia dilahirkan lengkap dengan kelebihan dan kekurangan. Tampilan fisik bukan lagi menjadi patokan utama. Yang penting seiman, nyambung, bisa ngerti kondisi dan keadaan saya sudah cukup.