Friday, November 30, 2007

lintingan mini 'n whiskey




Tulisan ini gak penting! Hanya pengisi waktu menunggu matahari pagi yang tak kunjung menampakkan diri. Jadi tolong kalo mau ngebaca jangan serius2 karna ini gak penting! Saran biar bisa menikmati: ambil sebotol whiskey, lalu minumlah dengan hati alias cobalah untuk menikmati. Nyalakan lintingan mini isep dalam2 kemudian kluarkan perlahan tanpa perlu pamer gigi! Nikmati...Rasakan semua yg mengalir dalam nadi...Sampai akhirnya terbang tinggi ke alam halusinasi dan melupakan membaca tulisan gak penting ini!!!



Tuesday, November 20, 2007

kala cinta....


Cinta emang datangnya nggak pernah bisa diduga. Sangatlah misterius. Tiba - tiba aja semua terasa begitu indah. Dunia pun serasa milik berdua. Kemana - mana slalu bersama. Tiap saat slalu kirim sms ato telpon untuk sekedar bertanya, "beib, lg dmn?" ato "beib, lgi apa?", "beib, udah mandi?", etc. Pokoknya always suitt - suitt lah.

Empat tahun saya sendiri. Empat tahun saya merasakan "nggak nyamannya" hidup tanpa belaian wanita. Bahkan saking lamanya, jok sepeda motor pun melayangkan protes dan kecewa, "Masak slama jalan bareng nggak pernah dinaiki makhluk indah bernama wanita? Hujan kehujanan, panas kepanasan. Sebel aku!" Begitulah kiranya keluhannya. (Hehe... ya iyalah jok, masak hujan kepanasan, panas kehujanan? Nggak usah ngeluculah jok, lagi mau ngomong serius nih ^_^)

Empat tahun juga saya slalu mencoba mengejar cinta. Berusaha meraihnya. Mencoba mendekapnya. Tapi yang ada apa??!! Dasar cinta tak pernah ada logika! Dicari malah lari. Dikejar malah menghindar. Sampai saya pun putus asa dan pasrah. "Yach kalo pun Tuhan mentakdirkan untuk sendiri, saya akan terima. Yang penting be happy, always rock ' roll, dan yang penting lagi, jangan sampai bunuh diri," begitulah pikir saya.

Saking lamanya nggak pernah merasakan cumbuan mesra wanita, temen2 keparat banyak yang menganggap saya ubnormal. Mereka bilang, saya udah nggak bisa lagi merasakan nikmatnya jamahan wanita, udah nggak berhasrat lagi meraba bagian - bagian indah tubuh wanita, pokoknya dianggap mati rasa sama makhluk yang bernama wanita! Bahkan ada yang nyaranin, "Mending dikebiri aja. Trus langsung menjauh dari kepentingan dunia. Cari kebahagiaan akhirat yang hakiki!"

But, hey, i'm normal! Saya masih bisa merasakan desiran - desiran nafsu saat melihat sesuatu yang indah dari tubuh wanita. Saya masih slalu horny tiap mendapat ciuman lembut bibir wanita. Sering fuck by hand tiap nggak kuat membendung hasrat akibat keseringan mikirin keindahan lekuk wanita. Come on baby, don't judge the book by it's cover! Sendiri ini karna pilihan kok. (hehe...benernya nggak sih. Pembelaan aja, biar g dipojokin mulu)

Tapi tiba - tiba aja, saat saya udah memutuskan melupakan cinta. Menghentikan pencarian akan cinta, berusaha menjauh dari cinta, muncullah sosok makhluk yang pada endingnya berhasil memberikan cinta. Menjadikan saya kembali "remaja" dan membuat gairah slalu menggelora hehehe...

Makhluk itu bernama Devi XX (maap sensor soalnya lupa nama panjangnya. akan ditulis lengkap jika udah mendapatkan informasi akurat full namenya. sori beib hehehe...).

Still younger. Usia 20 tahun. Masih kuliah di salah satu perguruan tinggi yang pernah nolak saya. Kulitnya putih. Tinggi badan cukupan walau masih berada sedikit dibawah saya. Agak Ndutan. Dan sebagainya - dan sebagainya.

Sosok ini yang mampu melelehkan antipati saya terhadap wanita. Mampu membuat saya semakin sadar, "Oh ternyata wanita tuh emang indah".

Emang sih, blom lama saya kenal, masih berputar dalam hitungan hari. Masih banyak yang bilang, kurun waktu itu masih blom nemuin hal buruk dari relationship itu. Semua masih nampak indah.

Tapi saya sih yakin - yakin aja. Karna hanya dia slama kurun waktu empat tahun ini yang nggak membuat saya ilfil berada di dekat wanita. Hanya dia sosok yang baru saya kenal 2 minggu tapi udah membuat saya mempunyai keberanian untuk menyatakan cinta. Ini nggak pernah terjadi dalam hidup saya!

Bagi saya sih, yang penting jalanin dengan serius aja dulu. Nggak usah mikir terlalu jauh ke depan. Lakukan aja yang terbaik hari. Besok mah masih urusan Tuhan, nggak perlu sok sanggup mikirin itu.

Dan saya pun slalu berdoa dan memohon kepada Sang Pencipta, smoga perkenalan yang singkat ini bisa menjadi awal bertahannya rasa sampai slamanya. Untuk selalu bersama dalam suka dan nestapa. Sampai mengubur langkah dalam keabdaian nyata. Amin.

Tapi masih ada satu pertanyaan menyangkut masa depan hubungan ini yang blom terjawab sampai sekarang, "Beib kpn kamu lulus?"





Tuesday, November 13, 2007

learning



Weittt...Masih berkaitan dengan proses. Barusan abis baca Jawa Pos. Ada berita tentang Roy Marten, artis papan atas Indonesia, yang kembali ketangkep gara-gara pesta narkoba di salah satu hotel bintang Surabaya!

Kaget juga sih awalnya. Apalagi kemarin sempat diberitakan Roy sangat gencar melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba. Mulai aktif ikut mengkampanyekan gerakan anti narkoba. Menabuh genderang perang melawan narkoba dan bla bla bla....

Tapi semuanya berubah begitu cepat. Kemarin sempat dicaci, lalu dipuji, tapi kemudian dicaci lagi.

Yach, beginilah proses hidup. Nggak pernah ada yang tahu. Bahkan artis sekelas Roy Marten pun nggak bakal nyangka polisi bakal mengendus (kembali) kegemarannya maen narkoba. Semuanya terasa begitu aneh. Seaneh sinetron yang kerap dibintanginya.

Buat bung Roy : Saya benar2 salut sama kemampuan akting Anda. Semua orang di buat terpedaya. Nggak hanya dilayar kaca aja. Dikehidupan nyata pun akting Anda begitu hebat. Sangat flamboyan ^___^

pagi di kala sendiri



Hidup itu adalah sebuah proses. Yang mana dalam proses itu kita nggak bakal tau akan ke mana arahnya, dan juga seperti apa endingnya. Semuanya masih menjadi misteri. Misteri yang harus dijalani dan dicari.

Kemarin saya sempet menjadi manusia bodoh yang slalu mengkufuri nikmat serta karunia-Nya. Kemarin pun saya sempet menjadi manusia congkak yang slalu enggan menyembah kepada-Nya, enggan bersujud kepada-Nya. Masa bodoh dengan larangan-Nya. Bahkan kemarin pun saya sempet di ujung bimbang, haruskah saya mempercayai keberadaan-Nya. Nauzubillah...

Tapi sekarang semua berubah. Saya benar - benar merasakan keberadaan-Nya, kebesaran-Nya, serta karunia-Nya. Sekarang pun saya merasakan rasa yang begitu kuat untuk slalu menyembah kepada-Nya, bersujud ikhlas di hadapan-Nya. Saya pun enggan menjauh dari-Nya. Sangat menyesal dikala mulai meninggalkan perintah-Nya. Apalagi sampai mulai melakukan larangan-Nya. Baru sekarang pula saya merasakan nikmat dikala menyebut asma-Nya. Merasakan ketenangan saat berdzikir kepada-Nya. Semuanya terasa begitu indah.

Apakah ini yang dinamakan hidayah? Mungkin terlalu dini bahkan terlalu jauh untuk itu. Tapi kalo memang ini menjadi yang terbaik, saya memohon kepada Sang Maha Mengatur Hidup, Allah Azza wa Jalla, untuk slalu membimbing tiap jengkal langkah menuju jalan terang-Nya. Atau setidaknya, bisa terus membimbing saya untuk tetap berada di jalan-Nya. Tidak lagi meninggalkan perintah-Nya. Tidak lagi mendekati atau bahkan sampai melakukan larangan-Nya. Amienn...

Tuesday, November 06, 2007

refleksi & intropeksi 24


Secara hitungan tanggal, hari ini usia saya tepat 24 tahun. Kalo ditelaah lebih jauh lagi, usia 24 bukanlah masa yang sebentar to do something. Yach, walaupun jg bukan waktu yang terlalu lama untuk nggak berbuat sesuatu juga ^__^.

Esok hari emang masih terasa jauh. Tapi hari ini terasa begitu lambat. Dan yang pasti lagi, hari lalu terasa sangat singkat. Ujug - ujug tanpa ajak - ajak tiba - tiba semua udah fayakun.

24! Jujur harus saya akui, belum banyak pencapaian yang saya peroleh. Ato kalo mau melakukan pengakuan yang lebih ekstrim lagi, saya belum pernah meraih titik pencapaian yang saya inginkan! Belum pernah!! Masih stay di tempat yg sama. Maju nggak, tapi mundur iya.

Pengin juga sih ngejalanin hidup yang lebih stabil. Yang lebih fokus mengejar tujuan. But, hey, it's my way! saya nggak perlu protes apalagi mengeluh untuk itu. Saya yakin Allah Sang Maha Sutradara slalu memberikan yang terbaek bagi kita. Mungkin aja slama ini sayanya yang kurang bersyukur. Kurang ikhlas. Kurang bisa mengerti arti hidup. Terlalu egois, idealis, apatis, jg opportunis -__-

Di usia yang udah mendekati seperempat abad ini saya ingin menjadi seorang yang lebih mandiri dari semuanya. Lebih dewasa dalam segalanya. Dan yang pasti lebih dekat dengan Sang Maha Mengatur Segala.

Jujur aja, selama 24 tahun diberi kesempatan menghirup dan merasakan nikmat serta karunia dunia, belum pernah sekalipun saya bersyukur yang benar-benar tulus kepada-Nya. Belum pernah sujud yang benar - benar khusuk hanya kepada-Nya.

Yang ada, Sang Pencipta hanya dijadikan pelarian di kala susah. Tempat bermunajat di kala gelisah. Begitu semua berganti bahagia, dengan mudahnya ditinggalkan. Tanpa permisi apalagi terimakasih. Begitu sombongnya saya.

Karena itulah sekarang saya ingin membuktikan diri. Demi diri sendiri, demi orang-orang terdekat, demi semua yang mendukung saya, demi kebahagiaan semuanya saya bertekad untuk berbuat lebih,lebih, dan lebih baek lagi. Basi? Biarlah.

Oiya, satu hal lagi yang pasti terlintas di setiap benak semua orang yang memasuki kisaran usia ini. Menikah!

Jujur dari lubuk hati terdalam saya juga ingin untuk segera menikah. Menjalani hidup baru yang bahagia dengan pasangan tercinta sampe akhir hanyat. Tapi saat ini saya merasa masih belum siap untuk itu. Walau kalo ditanya suka bingung juga ngejelasin belum siap apanya.

Yach, yang jelas problemnya sih pasangan yang akan diajak untuk ke arah sana masih belum ada. hehehe...

Okelah, kalau pun udah ada mungkin saya juga masih belum siap masuk ke gerbang sakral itu. Lalu apalagi masalahnya? Tauklah. Ehmm...Sepertinya sih berlindung pada ketidakcukupan materi dan ketidaksiapan mental! Hahaha...klise banget yach

Just let it flow. Nggak perlu lah kita menyesali hidup. Walau harus saya akui juga, masih banyak hal yang mau nggak mau saya sesali juga. Masih sering juga menyalahkan keadaan. Yach, smoga di 24 ini, tiap desah nafas selalu mendapat ridho-Nya Amienn...

Bagaimanapun masih banyak hal yang patut saya syukuri. Atas nikmat iman. Atas segala kemudahan. Perasaan bersalah yang selalu datang ketika melakukan dosa. Hikmah yang diperoleh dari setiap kejadian. Kesehatan (yang belum kujaga dengan baik). Akal yang senantiasa berpikir. Dapat merasakan keindahan hidup yang lebih dari sekedar menatap indah mentari pagi, dari sekedar merasakan angin sepoi yang berhembus, bahkan dari simfoni kemacetan lalu lintas. Atas hal-hal lain yang lupa saya sebutkan.

Terima kasih kepada orang tua, keluarga, teman-teman yang senantiasa berkenan memberi support tanpa kenal lelah. Selalu ada dikala susah. Rela dilupakan dikala senang ;p. Serta mau diajak bicara soal hal-hal ‘tidak penting’. Itu semua sangat berarti bagi saya.

Saat ini saya baru bisa mengerti. Saat ini saya baru memahami, kalian semua begitu berarti.

Special buat mama - papa :
Sorii...anakmu ini masih belum bisa memberikan apa - apa. Masih belum bisa menyumbangkan apa - apa. Doakan semoga ke depannya semua bisa berubah lebih baek. Trimakasih atas doa tulus yang tak pernah henti dalam setiap sembah sujudmu....Terimakasih semuanya

Monday, November 05, 2007

Antara Aku, Kau, dan Suamimu


Nggak terasa seminggu lebih udah masa itu berlalu. Tapi jujur bayangannya masih nggak pernah bisa lepas dari ingatan.

Tiap hari slalu aja muncul. Pagi nongol, siang mencungul, malam pun masih sering cilukbaa dengan sejuta variannya.

Berbagai cara udah saya coba untuk bisa cepat melupakannya. Mulai yang maen 28 jam sehari. Internetan dari pagi sampe sore trus lanjut sore sampe pagi lagi. Nonton VCD dari mulai pilm lucu yang bikin ngakak sampe pilm horor yg bikin nangis. Nggak pulang rumah kalo nggak bener2 butuh makan. Pokoknya nyibukin diri bangetlah. Saking sibuknya nih ya cucian di rumah menggunung sampe nyaris nyentuh atap rumah.

Tapi herannya bayangan itu tetap aja hadir. Sampe bingung ngusirnya. Apa ini juga pertanda dia masih mengharapkan saya ya?! Suit suit...hehehe...

Masih terekam jelas dalam memori saat menghadiri resepsi pernikahannya 28 oktober lalu di kampung halaman Madura tercinta. Saat itu saya yang datang bersama temen - temen SMA dan SMP mencoba bersikap tegar. Berusaha untuk nggak keliatan sedih apalagi sampe harus ngeluarin mata air. Sekali tegar tetap tegang!!! Hehe..

Masuk area resepsi saya langsung pasang muka ceria lengkap dengan senyum mendaun. Dengan langkah tegap laksana ksatria BH saya terus melangkah tegap. Tapi tetep, disaku celana belakang sedia tissue kering satu bendel. Ya jaga – jagalah sapa tau mata air tiba – tiba nyembur keluar huekekek…

Berhubung kursi deretan depan full booked terpaksa saya ngalah dan milih duduk di deretan bangku belakang.

Agak kecewa juga sih benernya. Apalagi mempelai wanita kalo diliat dari bangku belakang yang keliatan kondenya doang. Trus yang cowok (benernya gak pengin banget liat mukanya ^__^) keliatan cuman topinya yang tinggi menjulang.

Untungnya masih ada kesempatan buat ngeliat mantan pujaan hati dari deket. Ini setelah mempelai berkesempatan ganti pakaian pengantin di ruang ganti. Informasi aja, adat kalo nikahan di Madura mempelai bisa ganti pakaian berkali-kali. Minimal tiga kali. Tapi kalo acaranya 24 jam bisa ganti sampe 12 kali hehe…

Ngeliat ada kesempatan emas, saya pun nggak menyia-nyiakan. Dengan bergegas saya mencari tempat duduk yang bersebelahan dengan jalannya mempelai ke ruang ganti.
Berbekal kamera poket pinjaman dari temen, saya pun siap mengabadikan wajah mantan terkasih tercinta. Begitu mempelai tiba disebelah saya tanpa ragu dan tanpa malu saya pun mulai menjepretkan kamera.

Yang bikin saya agak sebel, muka mempelai cowoknya cemberut terus, kayak kalah judi 1 M aja. Kayaknya dia gak seneng banget saya ambil gambarnya. Apa dia cemburu ya?! Soalnya yang paling sering saya ambil gambarnya emang mempelai wanitanya. Mempelai pria cuman buat intermezzo doang. Lagian buat apa juga saya ambil gambar mempelai pria?! Artis bukan. Orang terkenal juga nggak. Di taruh di dapur pun tikus – tikus belum tentu takut. Nggak guna banget kan?!! ^___^ (pisss)

Puas ngambil gambar mantan saya pun balik ke GTS (Gerombolan Teman Sekolah) yang masih asyik dengan obrolan mengenang masa-masa indah di sekolah doeloe.

Dan ternyata setelah acara resepsi usia, para GTS minta photo-photo di pelaminan. Tentunya dengan kedua mempelai. Benernya saya agak males juga sih. Bayangin aja : photo dipelamin dengan mantan kekasih yang masih lekat dihati. Ihh…sakit banget kan?!. Tapi demi GTS yang udah support penuh dari awal keberangkatan, ya udahlah saya relain hati ini kembali tersayat bahkan tercabik hehe…

Di session photo pelaminan itu mempelai cowok masih tetap aja cemberut. Gak ada senyum sama sekali. Behh, heran nih cowok. Harusnya tuh yang cemberut saya bukannya dikau yang tar malem udah bisa dapetin dia sepenuhnya. Atau juga mempelai cowoknya bingung ya tar malemnya kudu ngapain?! Wah tau gitu kemaren saya tawarin bantuan untuk malam pertama ^_______^

Di cemberutin terus dari awal bikin hati gak enak juga. Akhirnya saya pun mendatanginya dan ngucapin selamat sekaligus nitip pesen tolong jagain mempelai wanita baik-baik. Dan yang pasti lagi tolong jangan sakitin dia. Abis itu saya juga peluk tuh cowok. Bukannya ganti haluan jadi homo. Ya itung – itung demi brotherhood-lah. Nah baru setelah itu dia mulai bisa tersenyum. Bahkan senyumanannya makin lama makin lebar, lebar, dan akhirnya nggak bisa nutup lagi ;p

Semogalah pernikahan kalian bisa langgeng selamanya. Tanpa rintangan yang berarti Amien.

NB: Itu doa tulus orang yang pernah teraniaya wakakak…