Tuesday, November 13, 2007

pagi di kala sendiri



Hidup itu adalah sebuah proses. Yang mana dalam proses itu kita nggak bakal tau akan ke mana arahnya, dan juga seperti apa endingnya. Semuanya masih menjadi misteri. Misteri yang harus dijalani dan dicari.

Kemarin saya sempet menjadi manusia bodoh yang slalu mengkufuri nikmat serta karunia-Nya. Kemarin pun saya sempet menjadi manusia congkak yang slalu enggan menyembah kepada-Nya, enggan bersujud kepada-Nya. Masa bodoh dengan larangan-Nya. Bahkan kemarin pun saya sempet di ujung bimbang, haruskah saya mempercayai keberadaan-Nya. Nauzubillah...

Tapi sekarang semua berubah. Saya benar - benar merasakan keberadaan-Nya, kebesaran-Nya, serta karunia-Nya. Sekarang pun saya merasakan rasa yang begitu kuat untuk slalu menyembah kepada-Nya, bersujud ikhlas di hadapan-Nya. Saya pun enggan menjauh dari-Nya. Sangat menyesal dikala mulai meninggalkan perintah-Nya. Apalagi sampai mulai melakukan larangan-Nya. Baru sekarang pula saya merasakan nikmat dikala menyebut asma-Nya. Merasakan ketenangan saat berdzikir kepada-Nya. Semuanya terasa begitu indah.

Apakah ini yang dinamakan hidayah? Mungkin terlalu dini bahkan terlalu jauh untuk itu. Tapi kalo memang ini menjadi yang terbaik, saya memohon kepada Sang Maha Mengatur Hidup, Allah Azza wa Jalla, untuk slalu membimbing tiap jengkal langkah menuju jalan terang-Nya. Atau setidaknya, bisa terus membimbing saya untuk tetap berada di jalan-Nya. Tidak lagi meninggalkan perintah-Nya. Tidak lagi mendekati atau bahkan sampai melakukan larangan-Nya. Amienn...

3 komentar:

Anonymous said...

semoga jd lebih baik ya mik, amin
-vie- ^_^

yudha Febriana aka yud said...

Melu seneng koncoku iki tobat, tobat sambel opo tobat bal-balan.
hehehe..
Westalah urip iku ancene sediluk,,,

Sep bro..

Anonymous said...

Mudah-mudahan tulisan ini bukan sekadar permainan lidah dan puzzle kata-kata bijaksana.
Karena saya percaya, semua lidah manusia terselip cacat permanennya.

Tulisan ini bisa jadi janji, atau sekadar kembang bibir yang cukup indah dibaca dan dicerna.

Ingat, larangan-Nya bukan hanya enggan bersujud, melawan orang tua, narkotika, psikotropika, ganja, atau apalah itu namanya.

Larangan-Nya juga bisa datang dari nafsu dan hasrat, yang kadang manusia tak mampu menyimpannya.
Berbagai macam nafsulah, apa pun bentuk dan wujudnya.

Masih ingat, Adam dan Hawa diturunkan ke Bumi dari Sorga-Nya karena tak mampu menahan nafsu dari salah satu larangan-Nya?

Semoga Tuhan senantiasa membimbing jalanmu, temans...