Friday, December 15, 2006

Support Local Movement

12 Desember 2006

Madura merupakan bagian tak terpisahkan dari hidup saya. Walau bukan Madura Asli, tapi saya sangat mencintainya. Mengagumi keindahan pulaunya, keramahan, serta appreciate masyarakat khususnya terhadap kaum pendatang seperti saya.

Saya terlahir di Malang tepatnya di Kodya Batu. Baru dalam usia satu tahun hijrah ke Madura, ikut jejak orang tua yang memang lebih dulu tinggal di sana sebagai guru SD.

Tentunya, masa kecil sampai remaja banyak saya di habiskan di sana. Bermain bersama masyarakat sekitar.

Masih terekam jelas dalam ingatan, setiap libur sekolah, berkejaran di pinggir pantai memperebutkan kerang kecil yang indah. Bangun pagi sebelum sang surya mengintip untuk sekedar mencari jangkrik aduan di sepanjang area sawah yang indah. Sebuah masa yang sangat memorable, penuh suka – cita dalam balutan kedamaian dan kehangatan.

Karena kecintaan itulah, begitu wacana “Madura Menjadi Provinsi” kembali mencuat saya sangat antusias dan berusaha mengetahui perkembangan selanjutnya.

Bagi saya, sudah saatnya Madura mengelola segala sesuatunya sendiri. Nunggu apalagi? Orang Madura bukanlah tipikal orang bodoh dan malas, yang harus di dikte dan di perintah setiap saat. Kultur masyarakat Madura terkenal dengan keuletan serta semangat pantang menyerahnya.

Kalau selama ini, Madura terlihat diam di tempat tanpa perubahan berarti, itu bukan sepenuhnya kesalahan masyarakat Madura. Tapi lebih dari pemerintah pusat yang enggan memberi kepercayaan kepada Madura.

Sangat wajar, kalau pemerintah pusat keberatan “memandirikan” Madura. Apalagi Madura sebuah pulau kaya. Sumber minyak bumi dan gas ada di sana. Lihatlah Blok Kangean, yang mampu menyuplai gas di hampir industri jawa timur.

Saya yakin, kalau Madura berhasil menjadi provinsi, perubahan significan pasti akan terjadi. Asalkan semua elemen masyarakat di sana saling mendukung dan bersatu demi sebuah perubahan. Amien.

0 komentar: