Tuesday, May 02, 2006

arghhhhhhhhhhhhhh...........

190406

Dosa besar apa yg harus ditanggung bangsa Indonesia beberapa tahun belakangan ini. Bencana datang silih berganti seakan tak pernah berhenti. Tsunami, gempa, tanah longsor, kecelakaan pesawat, kecelakaan kereta,etc seakan jadi bagian hidup tak terpisakan bangsa ini.

Yang paling gres, menghenyak, dan sangat memilukan adalah kecelakaan kereta api yg terjadi tiga kali dalam waktu tidak lebih dari sepekan. Arghhhhh…… human error ataukah murka Tuhan yg memuncak? Wallahualam.

Serdang Bedegai, Medan, Sumut, 14 April 2006

1st dari runtutan tragedi memilukan. Dua kereta api (KA) barang bertabrakan. Dua orang tewas. Hasil penyelidikan mengungkap, penyebabnya akibat human error. Kecerobohan masinis.

Grobokan, Jateng, 15 April 2006, 02.15 WIB

Kejadian kedua sehari setelah kecelakaan di Medan. Kali ini menimpa dua KA penumpang beda kasta yakni KA Sembrani dan KA Kertajaya jurusan Jakarta-Surabaya. Saking dasyatnya, badan dua kereta terlempar jauh dari rel. Lokomotiv dan gerbong kereta terpisah bercerai-berai.

Setelah ditelusuri penyebabnya, lagi-lagi (kebetulan/tidak) human error kecerobohan masinis.

Masinis KA Kertajaya menjalankan kereta sebelum ada komando dari Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA). Akibatnya 14 orang tewas, 30 lainnya luka-luka.

Kali Bata, Pancoran, Jaksel, 18 April 2006, 15.15 WIB

Kereta Listrik (KRL) jurusan Jakarta-Bogor menghantam Metromini S64 jurusan Pasar Minggu-Cililitan di perlintasan KA Kalibata. Metromini terseret sejauh kurang lebih 300 meter. Badan Metromini hancur tak berbentuk.

Korban tewas berjumlah enam orang, empat lainnya kritis. Semua berasal dari penumpang Metromini.

Penyebabnya, lagi, lagi, dan lagi akibat human error. Tapi kali ini berbeda dengan dua kasus diatas. Sopir Metromini memaksa menerobos palang perlintasan KA yg memang kala itu kurang menutup sempurna. Tabrakan dasyat pun tak terhindarkan.
Sumber : Harian Pagi Jawa Pos edisi 15,16,19 April 2006

Tiga kejadian itu cukup memukul terutama bagi Dinas Perhubungan dalam hal ini PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) yg dalam beberapa tahun belakangan terus berusaha memperbaiki sistem dan kinerjanya.

Okelah kita semua sadar. Semua kejadian memang telah digariskan Yang Maha Kuasa. Pahit-manis, suka-duka, hitam-putih, merupakan dua sisi kehidupan yg sudah ditakdirkan. Kita tidak bisa meminta ataupun menolaknya. Begitu juga dengan bencana.

Lalu, akankah kita berpasrah diri, duduk diam memangku tangan tanpa melakukan langkah berarti melihat kejadian yg juga disebabkan kecerobohan manusia itu? Harus berapa nyawa lagi yg akan melayang sia-sia? Berapa karangan bunga lagi yg harus dikirim kerumah duka?

Nggak ada gunanya juga mencari siapa yang salah dan harus bertanggungjawab atas kejadian-kejadian itu.

Semua harus sadar. Semua harus peduli. Semua harus mempunyai keinginan berubah yg kuat. Sehingga, bencana bisa dieliminir (baca:dikurangi). Dan bangsa Indonesia menjadi bangsa yg aman, damai, sejahtera. Semoga….

0 komentar: